Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPRD Jakarta Kritik Rencana Kenaikan Iuran BPJS: Jangan Bebani Rakyat!

DPRD Jakarta kritik rencana kenaikan iuran BPJS 2026, khawatir bebankan masyarakat berpenghasilan rendah tanpa subsidi atau kompensasi yang jelas.
Karyawan melayani peserta di salah satu kantor cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Jakarta, Senin (19/5/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melayani peserta di salah satu kantor cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Jakarta, Senin (19/5/2025). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Anggota DPRD Jakarta menilai rencana pemerintah untuk menaikkan iuran BPJS Kesehatan pada 2026 perlu dikaji lebih mendalam agar tidak membebani masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah.

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth mengatakan bahwa Jakarta, terutama peserta mandiri kelas menengah ke bawah, berpotensi terdampak signifikan apabila tidak ada skema subsidi atau kompensasi yang jelas dari pemerintah.

“Jangan hanya membuat suatu program yang ujung-ujungnya malah membebani rakyat tanpa ada perbaikan yang nyata,” jelasnya dalam keterangan resmi, yang dikutip Minggu (20/7/2025). 

Menurut Kenneth, kenaikan iuran BPJS Kesehatan berisiko membuat banyak peserta aktif menghentikan kepesertaannya karena merasa terbebani.

“Hal ini justru akan mengurangi kepesertaan aktif dan memperburuk rasio iuran terhadap klaim BPJS Kesehatan," terangnya. 

Dia juga berpendapat Pemerintah Provinsi Jakarta harus menyuarakan sikap terhadap kebijakan nasional tersebut. Pasalnya, Jakarta memiliki jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang besar, termasuk penerima bantuan iuran (PBI) yang ditanggung pemerintah.

Kenneth meminta BPJS Kesehatan untuk lebih transparan dalam menyampaikan kondisi keuangan, termasuk penggunaan dana dan efisiensi operasional. 

Menurutnya, keterbukaan ini penting agar publik tidak curiga bahwa kenaikan iuran hanya disebabkan oleh buruknya tata kelola. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro