Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tugure Dorong Kolaborasi Hadapi Risiko Bencana di Jepang

Tugure adakan sesi di Jepang untuk dorong kolaborasi mitigasi risiko bencana, fokus pada strategi menghadapi gempa megathrust dan memperkuat regulasi asuransi.
Tugure mendorong kolaborasi lintas sektor dengan memanfaatkan teknologi dan data global untuk memperkuat strategi asuransi terhadap bencana/Tugure
Tugure mendorong kolaborasi lintas sektor dengan memanfaatkan teknologi dan data global untuk memperkuat strategi asuransi terhadap bencana/Tugure

Bisnis.com, JAKARTA – PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) memperkuat komitmennya untuk meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan industri perasuransian nasional melalui Sharing Session bersama mitra usaha.

Acara ini digelar di Tokyo, Jepang, pada 25 Juli 2025, sebagai bagian dari inisiatif Tugure Academy dalam meningkatkan literasi pelaku industri perasuransian. Acara ini dihadiri 22 perusahaan mitra cedant dengan pembicara utama yaitu, Andriansyah, Technical Analytic and Development Group Head Tugure.

Dalam sesi bertajuk “Implications of Megathrust Earthquake for Insurance and Reinsurance Strategy”, Andriansyah menekankan pentingnya strategi mitigasi risiko bencana yang terukur, khususnya untuk menghadapi ancaman gempa megathrust.

“Tapi, ancaman bencana tidak hanya berasal dari gempa megathrust. Indonesia memiliki banyak sesar aktif yang dapat menyebabkan kerugian signifikan,” tambah Andriansyah dikutip dari siaran pers, Senin (4/8/2025).

Bencana alam menyumbang 30% kasus kebangkrutan di industri asuransi global. Di Indonesia, risiko geologi seperti gempa bumi menjadi ancaman serius, terutama karena 70% PDB nasional berasal dari sektor jasa seperti perbankan, asuransi, dan teknologi, yang sangat rentan terhadap dampak bencana.

Tugure mengambil pelajaran dari pengalaman Jepang, termasuk Gempa Kobe (1995), Gempa Tohoku (2011), dan antisipasi terhadap potensi Gempa Nankai Trough. Jepang telah menerapkan regulasi ketat, seperti perhitungan solvabilitas berbasis skenario bencana terburuk, praktik yang juga diadopsi oleh Kanada, Amerika Serikat, dan Cili.

Sebaliknya, Indonesia masih perlu memperkuat regulasi, terutama dengan mengintegrasikan data seismik dan stress test solvabilitas, yang saat ini terbatas pada pembagian zona tarif. Tugure mendorong kolaborasi lintas sektor dengan memanfaatkan teknologi dan data global untuk memperkuat strategi asuransi terhadap bencana. Inisiatif ini bertujuan meminimalkan dampak ekonomi dan menjaga stabilitas sektor keuangan nasional.

Melalui acara ini, Tugure menegaskan peran aktifnya dalam mempersiapkan industri perasuransian Indonesia menghadapi risiko bencana. Dengan ketahanan finansial yang kuat dan pengalaman luas di bidang reasuransi, Tugure siap menjadi pilar utama dalam mendukung industri perasuransian nasional untuk menghadapi tantangan bencana, sekaligus mempererat kemitraan global demi ketahanan yang berkelanjutan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Kahfi
Editor : Kahfi
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro