Bisnis.com, JAKARTA--- Perusahaan konstruksi milik negara, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. membutuhkan pendanaan sekitar Rp4 triliun guna menggarap berbagai proyek pada tahun ini.
Direktur Keuangan Pembangunan Perumahan Tumiyana mengatakan perseroan telah memperoleh pendanaan dari pinjaman perbankan dan penerbitan obligasi pada awal tahun ini. “[Di semester I/2015], kita sudah dapat dari obligasi dan perbankan,” katanya ketika ditemui di Gedung DPR, Kamis (28/5).
Tumiyana mengatakan emiten berkode saham PTPP itu masih memiliki kemampuan untuk meningkatkan pinjaman hingga 2,5 kali dari jumlah ekuitas pada saat ini. Menurutnya, perusahaan memiliki ruang untuk memperoleh pinjaman hingga Rp10 triliun.
“Nanti kita lihat kemampuan sumber daya manusia, lihat juga sumber daya keuangan, juga potensi proyeknya. Room itu bisa dipakai subject to tiga variabel itu,” katanya.
Sebagian besar proyek yang digarap oleh perseroan, sambungnya, merupakan gedung dan sisanya proyek infrastruktur. Proyek yang digarap oleh PTPP berasal dari swasta, BUMN dan juga pemerintah.
Pada tahun ini, PTPP menargetkan dapat memperoleh kontrak Rp27 triliun. Sampai akhir Mei 2015, perusahaan memperkirakan bakal mengumpulkan kontrak sebesar Rp10,58 triliun. Pada Juni 2015, perusahaan menargetkan dapat mengumpulkan kontrak hingga Rp11,13 triliun.