Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cari Investor Strategis, Bukopin Bakal Lepas 40% Saham BSB

PT Bank Bukopin Tbk. masih melakukan pembicaraan intensif dengan sejumlah calon investor yang bakal menjadi mitra strategis di PT Bank Syariah Bukopin (BSB).
Karyawan melayani nasabah Bank Bukopin di Jakarta, Rabu (8/11)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawan melayani nasabah Bank Bukopin di Jakarta, Rabu (8/11)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Bukopin Tbk. masih melakukan pembicaraan intensif dengan sejumlah calon investor yang bakal menjadi mitra strategis di PT Bank Syariah Bukopin (BSB).

Saat ini, terdapat tiga calon investor yang menyatakan keseriusannya untuk bermitra dengan BSB, yakni terdiri dari dua institusi asing dan satu institusi lokal.

Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk. Eko Rachmansyah Gindo mengatakan bahwa selain akan melakukan rights issue, Bank Bukopin juga akan melakukan divestasi sebagian saham di anak usahanya, BSB.

"Divestasi saham BSB sekitar 40%, tapi tidak menutup kemungkinan bisa menjadi sekitar 50%. Tetapi, saat ini persetujuan komisaris sekitar 40%," tuturnya di Kantor Pusat Bank Bukopin di Jakarta, Senin (2/4/2018).

Pihaknya berharap proses divestasi BSB tersebut dapat segera terealisasi pada kuartal ketiga tahun ini.

"Untuk divestasi BSB, saat ini sudah ada dua calon strategic partner asing dan satu lokal yang menyatakan ketertarikannya," ujar Eko.

Dia menerangkan bahwa dua institusi asing tersebut yakni perbankan adalah Malaysia dan juga Timur Tengah. Sementara itu, calon investor lokal yang tertarik adalah institusi koperasi.

Berdasarkan informasi Bisnis sebelumnya, Eko mengakui bahwa calon pemodal asal negeri Jiran Malaysia yang menyatakan ketertarikannya itu adalah Affin Bank Berhad. Perusahaan ini adalah anak usaha yang dimiliki oleh Affin Holdings Berhad dan menyediakan produk serta layanan perbankan syariah melalui entitas perbankan syariahnya bernama Affin Islamic Bank Berhad (Affin Islam).

Sementara itu, calon investor asal Timur Tengah hanya disebut sebagai institusi perbankan asal Bahrain. Eko masih enggan membeberkan identitas lengkapnya. 

Namun, berdasarkan penelusuran dan sumber terpercaya Bisnis, perusahaan asal Timur Tengah tersebut adalah Al-Baraka Islamic Bank.

"Iya benar, Al-Baraka Islamic Bank memang sudah tertarik sama BSB sejak lama," tutur sumber tersebut.

Saat Bisnis mengkonfirmasi tentang kebenaran nama Al Baraka Islamic Bank tersebut, Eko hanya tertawa, tidak menampik maupun mengkonfirmasi.

Sebelumnya, Eko membeberkan bahwa dalam pertemuan dengan pemodal Malaysia beberapa waktu lalu, diketahui bahwa calon investor asal negeri Jiran itu berniat memiliki saham BSB hingga 40%.

"Iya mereka juga sempat bilang, bisa tidak kalau punya saham sampai 40% di BSB. Ya kami sampaikan bisa saja, karena mereka entitas perbankan, maka sesuai regulasi bisa saja," tuturnya.

Namun, lantaran masih belum terdapat kesepakatan final antar keduanya, Bank Bukopin pun masih membuka kesempatan yang bagi calon investor strategis lainnya untuk dapat menjalin kerja sama.

Terkait investor Bahrain, diketahui telah bertemu dengan Bank Bukopin pada pertengahan Maret 2018 di Jakarta. Eko juga sempat menyatakan ada rencana untuk bertemu dengan calon investor dari Qatar pada pertengahan bulan lalu. 

Direktur Utama BSB Saidi Mulia Lubis sebelumnya mengakui bahwa hingga saat ini pihaknya masih mencari investor strategis. Hal itu dilakukan demi merealisasikan rencana naik kelas menjadi Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) II di penghujung tahun ini serta rencana penerbitan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada 2020.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper