Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia belum dapat memperkirakan nilai klaim yang ditanggung industri asuransi umum akibat bencana tsunami di Selat Sunda, karena masih dalam proses pendataan.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe menyatakan, pihaknya sampai saat ini belum mendapatkan data klaim asuransi dari anggotanya. Lebih lanjut, AAUI tengah melakukan pendataan nilai eksposure bangunan atas asuransi properti.
"Kami sedang mengecek berapa eksposurenya," katanya pada Minggu (23/12/2018).
Sejumlah perusahaan asuransi umum memang tengah mendata kerusakan bangunan yang diasuransikan, salah satunya PT Asuransi Wahana Tata. "Iya masih pendataan," kata Direktur Utama PT Asuransi Wahana Tata Christian Wanandi.
Pendataan kerugian juga tengah dilakukan PT Reasuransi Maipark Indonesia. "Kami sedang melakukan pendataan kerusakannya," kata Direktur Teknik PT Reasuransi Maipark Indonesia Heddy Agus Pritasa.