Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Seret, Bank Mengerem Utang Luar Negeri

Data Bank Indonesia mencatat utang luar negeri (ULN) untuk kelompok peminjam bank per Juli 2020 sebesar US$34,81 miliar, atau turun 2,08 persen secara yoy.
Karyawan merapikan uang di cash center Bank BNI, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan merapikan uang di cash center Bank BNI, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Perbankan nampaknya mengerem utang luar negeri seiring dengan menurunnya permintaan kredit sebagai dampak pandemi Covid-19.

Data Bank Indonesia mencatat utang luar negeri (ULN) untuk kelompok peminjam bank per Juli 2020 sebesar US$34,81 miliar, atau turun 2,08 persen secara yoy. Penurunan ini lebih rendah dibandingkan dengan posisi Juni 2020 yang turun 3,57 persen.

Adapun, jika dilihat sejak Januari 2020, posisi ULN bank pada periode tersebut menjadi yang terendah.

Direktur Core Indonesia Piter Abdullah mengatakan penurunan ULN perbankan disebabkan oleh menurunnya aktivitas ekonomi di tengah pandemi yang menyebabkan turunnya permintaan kredit. Seiring menurunnya permintaan kredit, dana pihak ketiga (DPK) perbankan juga meningkat.

Alhasil, likuiditas perbankan menjadi lebih longgar. Sehingga menurutnya, bank mengurangi utang luar negeri karena tidak ada kebutuhan pembiayaan di luar DPK.

OJK mencatat DPK tumbuh 8,53 persen yoy pada Juli 2020, naik dari posisi Juni 2020 yang tumbuh 7,95 persen yoy. Sementara itu, pertumbuhan kredit tidak setinggi DPK.

Kredit pada Juli 2020 tumbuh sebesar 1,53 persen yoy atau senilai Rp5.536,17 triliun, dari sebelumnya pada Juni 2020 sebesar 1,49 persen yoy atau senilai Rp5.549,24 triliun.

Piter memperkirakan penurunan ULN bank masih akan berlanjut hingga akhir tahun. "ULN perbankan yang turun disebabkan oleh menurunnya aktivitas ekonomi di tengah pandemi yang menyebabkan turunnya demand for kredit," terangnya, Selasa (29/9/2020).

Senada, Senior Faculty LPPI Amin Nurdin memperkirakan penurunan ULN bank akan berlanjut sampai akhir tahun. Perkiraan ini melihat ekonomi nasional yang masih dihadapkan dengan ketidakpastian akibat pandemi Covid-19.

Apalagi, Kementerian Keuangan telah meramalkan bahwa Indonesia akan masuk resesi.

"Kebutuhan pendanan untuk investasi dan pembiayaan perbankan pada umumnya stagnan jadi mereka cenderung mengerem untuk pengajuan ULN," imbuhnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper