Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. (BDMN) menyampaikan pandemi Covid-19 dan kondisi ekonomi nasional menjadi penyebab utama menurunnya aset perusahaan pada Februari 2022.
Diketahui pada dua bulan pertama 2022, aset yang dimiliki Bank Danamon tercatat sebesar Rp179,82 triliun, turun 0,8 persen yoy dari sebelumnya Rp181,27 triliun pada Februari 2021.
Chief Strategy Officer Bank Danamon Indonesia Reza Iskandar Sardjono mengatakan sedikit penurunan aset pada dua bulan pertama 2022 terutama disebabkan oleh melemahnya permintaan kredit yang dipengaruhi oleh kondisi pandemi dan ekonomi nasional.
Pada Februari 2022, kredit yang disalurkan Bank Danamon sebesar Rp97,96 triliun, turun 0,04 persen dibandingkan dengan penyaluran kredit pada Februari 2021 yang senilai Rp98,01 triliun.
“Namun demikian, seiring dengan makin melandainya kondisi pandemi dan bergairahnya perekonomian nasional, Danamon optimistis pertumbuhan aset akan positif pada 2022,” kata Reza kepada Bisnis, Minggu (17/4).
Reza menambahkan pertumbuhan aset pada 2022 akan ditopang dengan meningkatnya permintaan kredit yang cukup merata di setiap segmen bisnis, baik ritel, UMKM dan korporasi.
Danamon akan terus memanfaatkan momentum ini dengan semaksimal mungkin. Danamon akan tetap konsisten dalam membangun kapabilitas perbankan di jaringan konvensional dan juga digital, serta melaksanakan berbagai inisiatif terobosan baru melalui kolaborasi dengan MUFG dan kemitraan digital.
“Salah satu yang telah adalah Danamon bersama Adira Finance dan didukung oleh MUFG menjadi official bank partner dan official multifinance partner acara IIMS 2022,” katanya.
Dia mengatakan acara tersebut merupakan langkah awal dalam membangun kontribusi Danamon pada ekosistem otomotif nasional. Secara lebih luas, Danamon juga akan terus mengembangkan berbagai solusi finansial guna mendukung pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional.
