Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Bank Mandiri Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,02 Persen

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) akan tumbuh 5,04 persen secara tahunan pada 2023.
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. /Freepik
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) akan tumbuh 5,04 persen secara tahunan pada 2023. Nilai ini lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 yang diprediksi akan mencapai 5,27 persen secara tahunan.

"Ketidakpastian ekonomi global masih akan membayang di tahun 2023, meski sudah menunjukkan tanda-tanda mereda," kata Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman dalam keterangan resmi, Minggu, dikutip dari Antara.

Sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 diperkirakan. akan bergeser dari sektor eksternal ke sektor domestik, karena kegiatan ekspor yang berpotensi melemah seiring dengan perlambatan ekonomi global.

"Pembukaan kembali ekonomi China memang dapat mendukung permintaan global, tetapi penurunan harga komoditas masih rentan berlanjut di tengah prospek peningkatan pasokan dan penurunan permintaan dari Amerika Serikat dan Eropa," katanya.

Konsumsi rumah tangga akan ditopang oleh inflasi yang terkendali dan pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kembalinya mobilitas, dan permintaan masyarakat yang membaik.

Pengeluaran pemerintah yang menurun pada 2022 karena pengurangan anggaran Pengendalian COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional COVID-19, diperkirakan akan kembali tumbuh pada 2023, termasuk untuk persiapan pemilihan umum 2024.

"Sumber investasi akan bergeser dari investasi di sektor terkait komoditas, menjadi investasi di sektor bangunan & struktur. Hal ini didukung oleh peningkatan anggaran infrastruktur pada APBN 2023 sebesar 7 persen, kelanjutan Proyek Strategis Nasional, proyek hilirisasi, dan pembangunan ibu kota baru [IKN]," imbuhnya.

Adapun sepanjang 2022, ia memprediksi pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5,27 persen, dengan ekonomi di kuartal IV 2022 tumbuh 4,90 persen secara tahunan.

Pertumbuhan ekonomi di kuartal IV yang melemah dari 5,72 persen di kuartal III 2022, disebabkan oleh peningkatan inflasi, pelemahan ekspor, dan basis pertumbuhan pada kuartal IV 2021 yang sudah tinggi.

"Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh base effect yang tinggi dari pertumbuhan kuartal IV 2021 di tengah pelonggaran PPKM dari pembatasan COVID-19 varian Delta, dan dampak melonjaknya inflasi menyusul penyesuaian harga BBM bersubsidi," ucapnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper