Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Intip Strategi Sukses Koperasi Besar di Dunia

Kunci utama yang menjadikan koperasi-koperasi besar ini sukses adalah sistem pembagian surplus yang disebut dengan divvy.
Koperasi Indonesia/Dekopin
Koperasi Indonesia/Dekopin

Bisnis.com, JAKARTA -- Pada awal tahun 2024, International Cooperative Alliance (ICA) bersama lembaga riset Euricse merilis daftar 300 Koperasi Besar Dunia dengan total nilai bisnis mencapai Rp37 ribu triliun, setara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) Italia. Dari 300 koperasi tersebut, Amerika Serikat mendominasi dengan 77 koperasi, diikuti oleh Singapura dengan 2 koperasi dan Malaysia dengan 1 koperasi. Namun, tidak satu pun koperasi dari Indonesia masuk dalam daftar prestisius ini.

Suroto, CEO Induk Koperasi Usaha Rakyat (INKUR) menyebut kunci utama yang menjadikan koperasi-koperasi besar ini sukses, tetapi tidak banyak diketahui oleh publik adalah sistem pembagian keuntungan atau surplus dari koperasi yang berbeda dengan perusahaan korporasi pada umumnya.

Sistem ini disebut Divvy, yang merupakan kebijakan pembagian keuntungan berdasarkan tingkat partisipasi pekerja dan konsumen, bukan hanya berdasarkan modal finansial. Sistem ini mencerminkan keadilan partisipatif yang sulit diterapkan dalam perusahaan korporasi kapitalis, yang umumnya hanya membagi keuntungan kepada investor atau pemegang saham.

"Cara membaginya juga tidak sembarangan, melainkan menggunakan dasar keadilan partisipatif," kata Suroto dikutip dari Antara, Rabu (14/8/2024).

Divvy diterapkan di berbagai jenis koperasi di seluruh dunia, mulai dari koperasi konsumen, simpan pinjam, hingga koperasi sektor pertanian dan layanan publik. Sistem ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Charles Howarth, ketua kedua Koperasi Rochdale, yang belajar dari komunitas Owenite.

Di Indonesia, sistem Divvy belum banyak dikenal dan belum diajarkan di sekolah atau universitas. Padahal, sistem ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan daya saing koperasi di Indonesia dan memberikan keuntungan yang lebih adil bagi anggotanya.

Divvy secara definisi adalah merupakan sistem pembagian keuntungan atau sisa hasil usaha (SHU) yang didasarkan bukan hanya dari dasar investasi finansialnya namun juga didasarkan pada kontribusi dari transaksi lainnya. Bentuknya seperti pembelanjaan pada model koperasi konsumen, berdasarkan pada kontribusi lainnya seperti tenaga atau pikiran serta tanggung jawab jabatan dalam model koperasi pekerja ataupun didasarkan pada besaran kontribusi hasil produksi pada koperasi produsen.

Divvy ini merupakan sistem pembagian keuntungan di semua sektor koperasi yang dipakai di seluruh dunia hingga saat ini. Dari koperasi konsumen, simpan pinjam (Credit Union), asuransi, pertanian, peternakan, layanan publik koperasi listrik, rumah sakit, perumahan, bioskop, dan lain lain.

Dalam korporasi kapital, diketahui sistem pembagian keuntungan, profit, atau earning, atau deviden itu hanya dibagi kepada pemodal finansial atau sering disebut sebagai investor atau shareholder atau stockholder. Mereka yang mendapatkan bagian keuntungan perusahaan adalah hanya penyetor modal finansial.

Sistem Divvy akan berdampak pada loyalitas dari konsumen dan pemiliknya. Teknisnya, pada Divvy omzet atau penjualan dikurangi terlebih dulu harga pokok penjualan(HPP), sehingga muncul hasil keuntungan bruto.

Dari keuntungan bruto kemudian akan dikurangkan terlebih dahulu oleh biaya biaya dan di dalamnya ada gaji, biaya penyusutan dan amortisasi, hingga biaya administrasi dan umum.

Barulah kemudian dihasilkan keuntungan bersih sebelum bunga dan pajak (earning before interest and tax/EBIT). Setelah dikurangi pajak dan bunga barulah diketahui jumlah keuntungan atau SHU bersih yang kemudian akan dibagi. Ini kemudian pada sistem divvy dibagikan berdasarkan pada kontribusi anggota yang tidak hanya didasarkan pada kepesertaan modal finansialnya. Tapi juga didasarkan pada kontribusi lainya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper