Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi BNI dan BCA atas Hasil FOMC The Fed

Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Federal Reserve Amerika Serikat (AS) dilaksanakan pada pekan depan, 17-18 September 2024.
Bagian luar Gedung Dewan Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, 14 Juni 2022./REUTERS-Sarah Silbiger
Bagian luar Gedung Dewan Federal Reserve Marriner S. Eccles di Washington, D.C., AS, 14 Juni 2022./REUTERS-Sarah Silbiger

Bisnis.com, JAKARTA – Industri perbankan Indonesia kini tengah bersiap menyambut hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Federal Reserve Amerika Serikat (AS) yang dijadwalkan pada bulan September ini.

Sejumlah bank besar seperti PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menunjukkan optimisme bahwa The Fed akan memangkas suku bunga hingga 50 basis poin (bps).

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, menyebutkan bahwa data inflasi dan pengangguran AS yang lebih moderat memberikan ruang bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga acuan, Fed Fund Rate (FFR).

"BNI melihat peluang penurunan FFR sebesar 25—50 bps pada bulan November-Desember tahun ini," ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (11/9/2024).

Royke juga menambahkan bahwa stabilitas nilai tukar rupiah dalam beberapa waktu terakhir membuka peluang bagi Bank Indonesia (BI) untuk mengikuti langkah serupa dengan menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate dalam rentang yang sama.

Selain itu, penurunan suku bunga pada instrumen operasi moneter, termasuk Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), diperkirakan akan berdampak positif pada kinerja perbankan di kuartal keempat 2024.

"Tekanan likuiditas yang ketat dan biaya dana (cost of fund) perbankan diproyeksikan akan berkurang," tambah Royke.

Sementara itu, Direktur BCA, Haryanto T. Budiman, menyatakan bahwa pernyataan Ketua Dewan Gubernur The Fed, Jerome Powell, memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral AS pada kisaran 25 hingga 50 bps.

"Penurunan suku bunga The Fed pada September ini tampaknya sangat mungkin terjadi. Beberapa pihak memperkirakan penurunan 25 bps, sementara yang lain memperkirakan 50 bps. Saya pribadi melihat kemungkinan besar penurunan sebesar 25 bps," ungkap Haryanto kepada wartawan di Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2024).

Ia menekankan bahwa The Fed saat ini lebih fokus pada kondisi pasar tenaga kerja dibandingkan inflasi, yang sudah mulai terkendali. Menurutnya, pelemahan pasar tenaga kerja AS dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk bencana alam seperti siklon tropis di Texas yang mengakibatkan kenaikan angka pengangguran.

"Texas mengalami badai besar sehingga banyak orang tidak dapat bekerja selama hampir setengah bulan karena masalah kelistrikan, yang menyebabkan peningkatan pengangguran," jelasnya.

Meskipun begitu, Haryanto yakin bahwa sebagai lembaga independen, The Fed akan membuat keputusan berdasarkan kondisi yang ada, termasuk jika pasar tenaga kerja melemah lebih lanjut.

Ketika ditanya mengenai dampak keputusan The Fed terhadap BCA, Haryanto menegaskan bahwa Bank Indonesia akan mempelajari situasi terlebih dahulu sebelum menyesuaikan suku bunga acuan. Keputusan tersebut akan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti inflasi, nilai tukar, dan daya beli masyarakat.

"BI akan memutuskan langkahnya. Jika BI menurunkan suku bunga acuan, dampaknya akan segera terasa di sektor riil," tutup Haryanto.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper