Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) alias BCA mencatat pertumbuhan bisnis pengelolaan kekayaan atau wealth management pada awal 2025. Progres ini tampak dari kenaikan dana kelolaan (assets under management/AUM) pada sejumlah instrumen.
Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyampaikan bahwa kinerja layanan nasabah kelas atas itu tetap bertumbuh di tengah dinamika geopolitik dan perekonomian global.
“Hal ini tecermin dari peningkatan AUM reksa dana & obligasi sebesar 30% secara YoY pada kuartal I/2025. Premi bancassurance tumbuh sesuai target dari perseroan,” katanya kepada Bisnis, Jumat (20/6/2025).
Menurutnya, peningkatan AUM terjadi pada produk surat berharga negara (SBN), reksa dana pasar uang, dan reksa dana pendapatan tetap, kendati tak memerinci angkanya.
Dia lantas menjelaskan bahwa BCA menyesuaikan strategi investasi investor dengan perkembangan perekonomian. Hal ini dilakukan dengan menyediakan fitur dan layanan yang selaras dengan kebutuhan nasabah.
Selain itu, pihaknya juga melakukan kajian terhadap layanan yang diberikan secara berkala sebagaimana ketentuan yang berlaku. Harapannya, pertumbuhan bisnis BCA secara keseluruhan dapat tercapai dari kontribusi bisnis wealth management.
Baca Juga
“Kami optimistis bisnis wealth management akan bertumbuh, seiring meningkatnya literasi keuangan & kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.
Adapun, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan bahwa total dana kelolaan alias assets under management investasi mencapai Rp806,5 triliun per Mei 2025.
Realisasi yang terekam dalam Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu (S-Invest) KSEI itu meningkat tipis 0,20% sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YtD).