Bisnis.com, JAKARTA— PT Asuransi Tokio Marine Indonesia belum berinisiatif untuk mengembangkan produk asuransi mikro secara mandiri.
Presiden Direktur Tokio Marine Indonesia Josef Gunawan Setyo mengatakan pihaknya masih menunggu hasil penjualan produk asuransi mikro yang dipasarkan melalui konsorsium bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun ini.
“Meski potensinya besar, kami tidak akan terburu-buru. Lihat dulu hasilnya, lalu baru dipikirkan jalur distribusi yang tepat untuk memasarkan asuransi mikro secara efisien,” ungkapnya di Jakarta, pada Bisnis.com, Jumat (26/12).
Menurutnya, produk asuransi mikro merupakan sesuatu yang baru, dan pemasarannya pun lebih bersifat individu sehingga diperlukan strategi bisnis yang efektif untuk memasarkan produk tersebut.
Namun, dirinya berpendapat semua perusahaan asuransi seharusnya terlibat dalam konsorsium sebagai bentuk peningkatan literasi keuangan masyarakat. Pasalnya, tingkat penetrasi asuransi terhitung cukup mini dibandingkan negara tetangga lainnya.
“Kehidupan itu dinamis. Hari ini, mereka bisa masuk kalangan menengah ke bawah dan memilih produk asuransi mikro, tetapi hari berikutnya, mereka berpeluang naik kelas dan meningkatkan konsumsi asuransinya,” tambah Josef.