Bisnis.com, JAKARTA-- PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA kepada PT Mandala Multifinace Tbk. (MFIN) dan obligasi berkelanjutan I/2012 tahap I dan obligasi berkelanjutan I/2014 tahap II.
"Prospek untuk peringkat perusahaan adalah stabil," ujar analis Pefindo Imelda Rusli dalam keterangan resmi yang dirilis Rabu (10/2/2015).
Dia mengatakan peringkat tersebut mencerminkan kuatnya posisi perusahaan di bisnis sektor motor bekas di luar jawa, permodalan yang sangat kuat, dan kinerja profitabilitas yang kuat. Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh ketatnya kompetisi di industri.
Sebagai informasi, MFIN adalah perusahaan pembiayaan yang memberikan pembiayaan untuk motor baru dan bekas. Pemegang saham mayoritas MFIN adalah PT Jayamandiri Gemasejati, dan perusahaan afiliasinya PT Lautan Teduh Interniaga, yang merupakan agen penjual Yamaha di Jawa Barat dan Lampung.
MFIN tidak hanya membiayai motor Yamaha saja, tetapi juga membiayai merek-merek lain seperti Honda dan Suzuki. Per 31 Desember 2014, MFIN dimiliki oleh Jayamandiri Gemasejati (70,42%), Alex Hendrawan (5,06%), dan publik (24,52%).
PEFINDO Sematkan Peringkat A Bagi Mandala Multifinance (MFIN)
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA kepada PT Mandala Multifinace Tbk. (MFIN) dan obligasi berkelanjutan I/2012 tahap I dan obligasi berkelanjutan I/2014 tahap II.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sukirno
Editor : Gita Arwana Cakti
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

58 menit yang lalu
Blackrock Lawan Arah, Lanjut Borong Saham PGEO

1 jam yang lalu
Sharia Banks Race to Establish Bullion Banking Services
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

33 menit yang lalu
BI Ramal Fed Fund Rate Bakal Turun 2 Kali pada Semester II/2025

2 jam yang lalu
Porseni PNM 2025 Resmi Ditutup dengan Semangat Merdeka

3 jam yang lalu
PNM Ajak Karyawan Maknai Merdeka dengan Kontribusi Nyata

2 jam yang lalu
Genjot Likuiditas, BI Kurangi SRBI Jadi Rp720,01 Triliun

2 jam yang lalu