Bisnis.com, BANDUNG—PT Taspen (Persero) mengalihkan seluruh portofolio pertanggungan program tabungan hati tua non pegawai negeri sipil ke anak perusahaannya, yakni PT Asuransi Jiwa Taspen, sebesar Rp2,1 triliun.
Direktur Operasional PT Taspen Ermanza mengatakan pihaknya menjamin pengalihan penyelenggaraan tersebut tidak mengubah iuran, manfaat, dan layanan kepada pegawai dari 16 BUMN peserta yang saat ini telah tergabung.
“Pengalihan itu merupakan salah satu upaya kami untuk memberikan pelayanan terbaik,” katanya selepas penandatanganan perjanjian pengalihan penyelenggaraan kepesertaan pegawai BUMN dari PT Taspen kepada PT Asuransi Jiwa Taspen, Jumat (6/3/2015).
Menurut dia, penyerahan portofolio sebesar Rp2,1 triliun akan memudahkan perseroan untuk fokus di segmen PNS. “Saat ini THT tabungan pensiun sudah mencapai 100% atau sekitar 4,5 juta karyawan dan pegawai,” ujarnya.
Pengalihan tersebut sesuai Peraturan Menteri Keuangan No.79/PMK.010/2011 tentang Kesehatan Keuangan Badan Penyelenggara Program Tabungan Hari Tua Pegawai Negeri Sipil sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No.55/PMK.010/2012 dan perubahan No.04/PMK.02/2014.
Dalam peraturan tersebut diatur mengenai kewajiban PT Taspen untuk mengalihkan seluruh portofolio pertanggungan program tabungan hari tua (THT) bukan PNS kepada perusahaan asuransi lain.
Berdasarkan surat dari Kementrian Keuangan No.S-850/MK.06/2015, disetujui pengalihan portofolio pertanggungan dan kepesertaan dari program THT non-PNS, termasuk pegawai badan usaha milik negara (BUMN), kepada PT Asuransi Jiwa Taspen.
PT Asuransi Jiwa Taspen atau Taspen Life sendiri merupakan anak perusahaan dari PT Taspen di mana 99.98% saham Taspen Life dimiliki oleh PT Taspen dan sisanya dimiliki koperasi Taspen.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Taspen Life Maryoso Sumaryono mengakui pengalihan pertanggungan tersebut turut mengerek aset serta kepesertaan dari perseroannya secara signifikan.
“Aset Taspen Life melonjak menjadi Rp2,4 triliun. Begitu pun dari sisi peserta yang meningkat menjadi sekitar 270.000 orang,” sebutnya.
Dia menyatakan perusahaan asuransi jiwanya akan semakin fokus menyasar segmen korporasi dengan keyakinan atas keunggulan perseroannya dalam hal jaringan kantor di seluruh Indonesia.
“Di samping pelayanan, kami memiliki kantor dari Aceh hingga Papua. Kami optimistis dalam menghadapi persaingan industri asuransi jiwa di Indonesia,” ucapnya.