Bisnis.com, JAKARTA -- Mantan Direktur Utama PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) Indra Utoyo resmi mengundurkan diri menyusul KPK menetapkannya sebagai tersangka pada kasus dugaan korupsi pengadaan mesin electronic data capture atau EDC di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) atau BRI.
Indra Utoyo pernah mengemban posisi sebagai mantan Direktur Digital, Teknologi Informasi dan Operasi di BRI beberapa waktu silam.
"Hal ini agar dapat berkonsentrasi dalam menyelesaikan masalah hukum yang sedang dihadapi sehubungan dengan penetapan status tersangka oleh KPK untuk kasus saat beliau manjabat di bank sebelumnya," kata pengumuman resmi tersebut, Kamis (10/7/2025).
Seiring dengan hal tersebut, Bank Allo menunjuk Ari Yanuanto Asah sebagai Plt. Direktur Utama efektif sejak 10 Juli 2025 sampai dengan RUPS selanjutnya.
Selain Indra, KPK menyebut dua orang lainnya yang ditetapkan KPK berasal bank BUMN itu, yakni Catur Budi Harto (mantan Wakil Direktur Utama BRI) dan Dedi Sunardi (mantan SEVP Manajemen Aktiva dan Pengadaan BRI).
Dua tersangka lain adalah dari pihak swasta atau vendor pengadaan EDC yakni Elvizar (Direktur Utama PT Pasifik Cipta Solusi) dan Rudy Suprayudi Kartadidjaja (Direktur Utama PT Bringin Inti Teknologi).
Baca Juga
"Yang memperkaya diri sendiri, orang lain ataupun korporasi sehingga menimbulkan kerugian keuangan negara, yang dihitung dengan metode real cost, sekurang -kurangnya sebesar Rp744,5 miliar," ujar Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK pada konferensi pers, Rabu (9/7/2025).
Asep kemudian menjelaskan bahwa hitungan kerugian keuangan negara tersebut menggunakan metode real cost atau biaya yang seharusnya dikeluarkan oleh BRI, dibandingkan dengan harga yang perseroan secara riil bayarkan kepada vendor.
Profil Indra Utoyo
Merujuk pada akun LinkedIn, Indra merupakan lulusan dari Institute Teknologi Bandung (1980-1985) dengan gelar gelar sarjana teknik telekomunikasi.
Tujuh tahun setelahnya, Indra kemudian melanjutkan pendidikan master di Imperial College London, Inggris (1993-1994) dan terakhir mengantongi gelar doktor di Universitas Indonesia (2015-2019).
Indra kemudian berpengalaman berkarir di PT Telkom Indonesia lebih dari 16 tahun. Dia pernah mengemban jabatan sebagai Chief of IS Center, CIO, dan Chief of Innovation and Strategy Officer (CSO).
Dia juga pernah menjabat sebagai Dewan Komisaris MDI Ventures, perusahaan modal ventura milik Telkom yang fokus pada pendanaan perusahaan rintisan. Setelahnya pada 2017, Indra meniti karir BRI dan memegang posisi sebagai direktur IT.
Adapun, setelah lima tahun, berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 2022, Indra kemudian diangkat sebagai Direktur Utama Allo Bank.