Bisnis.com, JAKARTA— Otoritas pengawasan perbankan China atau China Banking Regulatory Commission (CBRC) telah memberikan izin transaksi Renminbi kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. cabang Shanghai, China.
Izin tersebut memberikan peluang bagi Bank Mandiri untuk menguatkan bisnis di Tiongkok.
Direktur Treasury and Markets Bank Mandiri Pahala N. Mansury mengatakan izin untuk melakukan transaksi Renminbi ini dapat memudahkan transaksi bisnis maupun perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok.
“Terlebih, saat ini terdapat permintaan yang sangat besar dari nasabah Bank Mandiri terkait bisnis ekspor dan impor, untuk melakukan transaksi dengan mata uang Renminbi,” kata Pahala, Kamis (7/4/2016).
Pahala menyebutkan, transaksi dengan menggunakan Renminbi memiliki potensi yang sangat besar. Sebab, transaksi perdagangan Tiongkok pada 2020 yang dilakukan dalam mata uang Renminbi diperkirakan akan meningkat secara signifikan.
Terlebih, saat ini sudah terdapat lebih dari 10 Renminbi clearing center di berbagai balahan dunia dan terdapat beberapa negara yang sudah menjalin kerjasama Renminbi swap line dengan Tiongkok.
Selain itu, biaya transaksi ekspor dan impor pun akan menjadi lebih efisien, karena bisa langsung melakukan konversi mata uang rupiah dengan Renminbi tanpa perlu mengkonversinya ke Dollar Amerika Serikat.
Pahala menambahkan lisensi Renminbi diberikan kepada Bank Mandiri cabang Shanghai pada 29 Desember 2015. Adapun per Maret lalu, kantor cabang di negara ini juga mendapat lisensi untuk bisnis crossborder.