Bisnis.com, JAKARTA — Investasi tak melulu melalui pasar saham, namun pemerintah menyediakan instrumen berupa Surat Berharga Negara/SBN yang dapat dibeli mulai dari nominal Rp1 juta alias SBN Ritel bagi Warga Negara Indonesia.
Mengutip dari akun Instagram resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan @djpprkemenkeu serta laman resminya, SBN Ritel dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu SBN Ritel Tradable dan NonTradable.
SBN Ritel Tradable adalah SBN Ritel yang dapat diperjual belikan di pasar sekunder, produk yang termasuk kelompok tradable ini antara lain Obligasi Negara Ritel (ORI) dan Sukuk Ritel (SR).
Artinya, investor dapat menjualnya sebelum jatuh tempo, baik lewat bursa maupun di luar bursa (OTC/SPPA).
Untuk menjualnya, dapat menghubungi tempat Anda membeli pertama kali (Midis). Apabila pembelian pertama melalui pasar sekunder, Anda dapat menjualnya lewat bank atau sekuritas PPE-EBUS.
Sedangkan untuk kelompok nontradable yaitu produk yang tidak dapat diperjualbelikan di pasar sekunder, produk yang termasuk kelompok ini adalah Savings Bond Ritel (SBR), dan Sukuk Tabungan (ST).
Untuk diketahui, pemerintah menerbitkan SBN sebagai instrumen utama pembiayaan APBN. Dengan berinvestasi di SBN, artinya telah mendukung pembiayaan pembangunan nasional.
Adapun, pemerintah pada semester II/2025 ini berencana menerbitkan SBN sejumlah Rp334 triliun, lebih banyak ketimbang semester I/2025 yang realisasinya mencapai 308,55 triliun.
Berikut Perbedaan ORI, SR, SBR, dan ST
ORI
Kupon ORI bersifat tetap dengan tenor 3 tahun dan 6 tahun, yang dibayarkan pada tanggal 15 setiap bulan. SBN Ritel berupa ORI ini dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
Saat ini, kupon untuk ORI027T3 tingkat kupon sebesar 6,65% per tahun. Sementara untuk ORI027T6 memiliki tingkat kupon 6,75% per tahun.
Masa penawaran ORI selanjutnya untuk ORI028 akan berlangsung pada 29 September hingga 23 Oktober 2025.
Sukuk Ritel (SR)
SR merupakan instrumen investasi syariah yang diterbitkan pemerintah dengan akad ijarah - Asset to be Leased.
Dana hasil penerbitan akan digunakan untuk kegiatan investasi berupa pembelian hak manfaat Barang Milik Negara untuk disewakan kepada Pemerintah serta pengadaan proyek untuk disewakan kepada Pemerintah. Imbalan berasal dari keuntungan hasil kegiatan investasi tersebut.
Sama seperti ORI, SR memiliki tingkat imbalan yang tetap dan dibayar setiap bulan serta dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
Saat ini, untuk SR022T3 dengan tenor 3 tahun memiliki imbalan tetap sebesar 6,45% per tahun. Sementara untuk tenor 5 tahun, yakni SR022T5 imbalannya sebesar 6,55% per tahun.
Masa penawaran selanjutnya untuk SR adalah pada 22 Agustus hingga 12 September 2025 untuk SR023.
SBR
SBR merupakan instrumen investasi konvensional dari pemerintah dengan kupon mengambang atau floating with floor.
Artinya, tingkat kupon dapat naik mengikuti suku bunga acuan, namun tidak akan turun ke bawah batas minimum (tingkat kupon pertama yang ditetapkan akan menjadi kupon minimal yang berlaku sampai dengan jatuh tempo).
Tenor SBR terdiri dari 2 tahun dan 4 tahun. Berbeda dari ORI dan SR, SBR tidak dapat diperjualbelikan di pasar sekunder.
Meski demikian, Anda dapat mencairkannya jika membutuhkan dananya melalui fasilitas early redemption alias fasilitas pelunasan awal sebagian pokok investasi sebelum jatuh tempo. Dapat diajukan mulai dari Rp1 juta dan maksimal 50% dari setipa pemesanan pembelian.
Pada tahun ini, SBR hanya diterbitkan satu kali. Masa penawaran segera berlangsung pada 14 Juli hingga 7 Agustus 2025.
ST
ST adalah instrumen syariah yang pemerintah terbitkan berbasis akad wakalah. Tanpa warkat, tidak dapat diperdagangkan, tidak dapat dialihkan, dan tidak dapat dicairkan sampai jatuh tempo kecuali periode early redemption.
Pada tahun ini, pemerintah telah menerbitkan ST pada April lalu dengan dua seri ST014 yaitu ST014T2 dengan tenor 2 tahun dengan imbalan 6,50% per tahun, danST014T4 (Green Sukuk) dengan tenor 4 tahun dengan imbalan 6,60% per tahun.
Masa penawaran selanjutnya untuk ST akan dilakukan pada 10 November hingga 3 Desember 2025 untuk seri ST015.
Apakah Anda sudah menentukan pilih instrumen yang mana?