Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sertifikasi Halal, Indonesia Bisa Berperan di Panggung Internasional

Indonesia telah memiliki Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal sebagai amanat dari UU No. 33/2014 tentang Jaminan Produk Halal yang dibentuk oleh pemerintah sehingga bisa berbicara di dunia internasional. Sektor terbesar dalam sertifikasi halal di Indonesia adalah makanan yaitu mencapai 61%, farmasi 26%, kosmetik 11% dan lainnya 2%.
Direktur PT Sucofindo (Persero) Sufrin Hannan (kanan) saat konferensi sertifikasi halal internasional di Bandung./.
Direktur PT Sucofindo (Persero) Sufrin Hannan (kanan) saat konferensi sertifikasi halal internasional di Bandung./.

Bisnis.com, BANDUNG - Indonesia telah memiliki Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal sebagai amanat dari UU No. 33/2014 tentang Jaminan Produk Halal yang dibentuk oleh pemerintah sehingga bisa berbicara di dunia internasional. Sektor terbesar dalam sertifikasi halal di Indonesia adalah makanan yaitu mencapai 61%, disusul farmasi 26%, kosmetik 11% dan lainnya 2%.

Direktur PT Sucofindo (Persero) Sufrin Hannan mengatakan bahwa pasar produk makanan halal pasarnya sangat besar yaitu mencapai US$1.128 miliar yang merupakan 17% dari pasar global, disusul oleh sektor finansial US$1.814 miliar. "Indonesia merupakan konsumen terbesar untuk produk halal disusul oleh Turki, Pakistan, Mesir, Banglades, Iran, Saudi Arabia, Nigeria, Rusia dan India," katanya dalam koneferensi yang bertajuk The First Padjadjaran International Conference on Halal Innovations di kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat, hari ini (Kamis, 13 Oktober 2016).

Ia tampil bersama pembicara dari negara lain yaitu Kyoichiro Sugimoto (NAHA, Jepang), Maryam Abdul Latif (USM Malaysia), dan Imran Musa (CEO ARK Inc. Singhapura). Dari kalangan kampus tampil Slamet Ibrahim (ITB), Abdul Rahman (UGM), Irfan Syauqibeik (IPB), Penia dan Kresnowati (ITB).

Menurut Sufrin, BPJPH berada di bawah naungan Kementerian Agama yang pembentukannya diatur dalam Perpres No. 83/2015 tentang Kementerian Agama. Perpres itu ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada 15 Juli 2015.

Berdasarkan Perpres tersebut, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal berfungsi melakukan penyusunan kebijakan teknis dan rencana dan program di bidang penyelenggaraan jaminan produk halal.

Badan tersebut juga menjadi pelaksanaan penyelenggaraan jaminan produk halal, pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan jaminan produk halal, dan pelaksanaan administrasi Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal.

Sufrin Hanan mengatakan bahwa masalah halal di Indonesia banyak sekali yang harus dianalisis. Sucofindo menjadi lembaga yang bisa menguji dan menganalisis, juga memberikann pelatihan
secara integrasi. "Dengan pengalaman 60 tahun, kami mampu memberikan training, investigasi, analisis maupun pengujian," katanya.

Dalam makalah yang berjudul Assurance Scheme in the Halal Product Supply Chain, Sufrin membahas persoalan halal di Indonesia mulai dari pertumbuhan pasar, persyaratan dan standar, verifikasi rantai pasok hingga skema sertifikasi.

Kyuchri Sugimoto menjelaskan bahwa Jepang juga telah memiliki badan sertifikasi halal yang menjadi rujukan bagi umat Islam di Negeri Sakura tersebut. "Awalnya banyak kaum muslimin yang bingung mengenai halal dan haramnya suatu produk, akan tetapi kini mereka sudah memahami karena ada komite sentral yang menangani sertifikasi halal ini."

Menurut Sugimoto, banyak konsumen yang awalnya bertanya tentang persoalan halal ini, tetapi sekrang itu bukan suatu perdebatan lagi.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lahyanto Nadie
Editor : Lahyanto Nadie
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper