Bisnis.com, JAKARTA— Pertumbuhan penyaluran kredit bank pada bulan ke sepuluh kembali naik setelah mencapai titik terendahnya pada September 2016.
Analisis Uang Beredar Bank Indonesia melaporkan pada Oktober 2016 pertumbuhan kredit perbankan tercatat senilai Rp4.246,6 triliun atau tumbuh 7,4% secara tahunan (year on year). Angka pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 6,4% y-o-y.
Pertumbuhan penyaluran kredit ini terutama terjadi di kredit modal kerja dan kredit investasi. Kredit modal kerja tumbuh 5,9% y-o-y, meningkat dibanding September yang sebesar 4,1% y-o-y. Sedangkan kredit investasi naik dari 9,3% Â y-o-y menjadi 10,1% y-o-y.
Direktur Utama PT Bank Mayapada Internasional Tbk. Haryono Tjahrijadi berpendapat kondisi ekonomi global maupun domestik masih belum menunjukkan perbaikan yang signifikan hingga memasuki kuartal akhir.
“Menurut saya pertumbuhan kredit akhir tahun tidak akan jauh-jauh dari angka 7%. Untuk Bank Mayapada kurang lebih 15% y-o-y, namun perlu diingat secara presentasi kelihatan dua digit, tapi nilai kredit kami kan masih relatif belum besar,” ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (30/11/2016).
Selain itu, permintaan kredit dalam bentuk valuta asing juga masih lemah karena sangat dipengaruhi oleh kegiatan ekspor yang menurun akibat perlambatan ekonomi global. Haryono pun berharap kondisi ekonomi pada tahun depan bisa membaik, sehingga permintaan kredit bank dapat membaik.