Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Dari Kinerja Pegadaian hingga Subaru Masuk Lagi ke Indonesia

BisnisIndonesia.id menyajikan informasi menarik sepanjang Kamis (10/02/2022) di antaranya PT Pegadaian (Persero) berharap taji pemulihan ekonomi pada 2022 sehingga kinerja perusahaan bisa terkerek naik.
Pegawai menunjukkan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta./Bisnis
Pegawai menunjukkan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pegadaian (Persero) berharap taji pemulihan ekonomi pada 2022 sehingga kinerja perusahaan bisa terkerek naik.

Berdasarkan laporan kinerja keuangannya, perusahaan mampu mencetak pertumbuhan laba bersih secara tahunan pada 2021. Meski mampu tumbuh dobel digit, laba perusahaan secara nominal masih lebih rendah bila dibandingkan dengan realisasi pada 2019.

Berita itu menjadi salah satu dari lima berita pilihan Bisnisindonesia.id sepanjang Kamis (10/02/2022) selain PT Waskita Toll Road akan menerima tambahan dana Penyertaan Modal Negara 2021 sebesar Rp7,9 triliun untuk tujuh ruas tol yang dimilikinya.

Ada pula informasi mengenai bisnis perkantoran yang diprediksi melewati masa pemulihan paling lama di antara semua subsektor properti, gelombang gulung tikar perusahaan pembiayaan, dan Subaru masuk lagi ke pasar Indonesia.

Selain itu, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik tersaji di meja redaksi Bisnisindonesia.id.

Berikut ini adalah intisari dari setiap berita pilihan:

1. Pegadaian Berharap Taji Pemulihan Ekonomi

PT Pegadaian (Persero) berharap taji pemulihan ekonomi pada 2022 sehingga kinerja perusahaan bisa terkerek naik.

Berdasarkan laporan kinerja keuangannya, perusahaan mampu mencetak pertumbuhan laba bersih secara tahunan pada 2021. Meski mampu tumbuh dobel digit, laba perusahaan secara nominal masih lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pada 2019.

Pada 2021, seluruh lini pendapatan perusahaan turun bahkan dibandingkan dengan tahun lalu. Pada 2020 lini pendapatan naik dobel digit tetapi laba terkoreksi dengan pertumbuhan tertinggi berasal dari penjualan emas.

Manajer Humas Pegadaian, Basuki Tria mengatakan pada 2021, kinerja perusahaan dibayangi oleh pemulihan ekonomi yang masih rapuh. Kinerja anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. itu turut terdampak harga emas yang turun.

2. Waskita Pacu Penyelesaian 7 Proyek Jalan Tol

PT Waskita Toll Road akan menerima tambahan dana Penyertaan Modal Negara tahun 2021 sebesar Rp7,90 triliun untuk tujuh ruas tol yang dimilikinya.

Ketujuh ruas tol yang dimiliki WTR yaitu Kayu—Agung—Palembang—Betung (Kapal Betung) Tahap 2, Bekasi—Cawang—Kampung Melayu (Becakayu) Seksi Koneksi Wiyoto—Wiyono dan Seksi 2A Ujung, Cimanggis—Cibitung Seksi 2, Ciawi—Sukabumi (Bocimi) Seksi 2, Pejagan—Pemalang, Krian—Legundi—Bunder—Manyar (KLBM) Seksi 4, dan Pasuruan—Probolinggo (Paspro) Seksi 4.

Tambahan PMN tersebut dituangkan melalui nota kesepahaman antara PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dengan WTR tentang Rencana Penggunaan Dana Penyertaan Modal Negara 2021 di Jakarta, Kamis (10/2/2022).

Direktur Utama WTR Septiawan Andri Purwanto mengatakan bahwa dana PMN yang akan diterima sebagian besar akan dipergunakan untuk percepatan penyelesaian konstruksi ruas—ruas tol, kebutuhan nonkonstruksi, serta Cash Deficiency Support (CDS) di beberapa Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

3. Mirisnya Bisnis Perkantoran, Pemulihan Diprediksi Berkepanjangan

Bisnis perkantoran harus melewati masa pemulihan paling lama di antara semua subsektor properti setelah perekonomian terhantam badai pandemi corona Covid-19.

Sebenarnya, menurut konsultan properti Colliers International Indonesia, masalah yang dihadapi bisnis perkantoran telah muncul bahkan sebelum pandemi menghampiri lantaran pasokan yang berlebih dibandingkan dengan jumlah permintaan.

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Dari Kinerja Pegadaian hingga Subaru Masuk Lagi ke Indonesia

Wajah gedung perkantoran di Jakarta./Antara

Meski bakal melalui jalan berat, Colliers dan Leads Property sama-sama memandang bahwa sebenarnya ada titik cerah untuk bisnis perkantoran setelah pandemi sempat melandai pada kuartal terakhir tahun lalu.

Sayangnya, kondisi berbalik selama hampir sebulan terakhir, karena virus Omicron yang berawal dari Afrika Selatan merebak cepat di Indonesia meski tingkat mematikannya tidak seperti varian virus corona terdahulu yang sangat mengerikan.

4. Gelombang Perusahaan Pembiayaan Gulung Tikar Masih Ada

Di antara 161 perusahaan pembiayaan, sebagian kecil di antaranya berada di ambang batas karena tak mampu mengikuti standar minimal OJK.

Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), setidaknya 16 perusahaan masih berjuang untuk mengikuti ketentuan keuangan minimal sehingga sangat rapuh terhadap tekanan. Tercatat, hingga Desember 2021, terdapat 161 perusahaan pembiayaan atau lebih rendah dibandingkan dengan kondisi pada Desember 2018 yakni dengan 185 perusahaan.

Artinya, terdapat 24 perusahaan yang gulung tikar dalam empat tahun terakhir. Adapun, dari jumlah itu, penurunan paling tajam terjadi dalam dua tahun terakhir yakni saat pandemi Covid-19.

5. Subaru Masuk Lagi ke Indonesia, Permanenkah?

Subaru memastikan masuk kembali ke pasar Indonesia, setelah absen sejak 2015. Setelah membuka dealer di Kunciran, Kota Tangerang Selatan, PT Plaza Auto Mega selaku agen pemegang merek di Indonesia akan menambah lima outlet di sejumlah kota besar.

Dealer pertama Subaru berlokasi di Jl. Jalur Sutera Baat No.Kav 9A, RT.002/RW.003, Kunciran, Kec. Pinang, Kota Tangerang Selatan, Banten.

Dealer tersebut telah membuka pelayanan untuk servis dan penjualan spare part. Di tempat ini pula, Pameran Subaru Historical Gallery digelar pada 1 Oktober–5 Desember 2021.

Selamat membaca!

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper