Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jago (ARTO) Masuk Indeks MSCI, Sahamnya Lanjut Koreksi di Sesi I

Saham bank digital PT Bank Jago Tbk. (ARTO) kembali terparkir di zona merah pada sesi I perdagangan hari ini, Jumat (11/2/2022).
Nasabah berada di kantor cabang Bank Jago, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Bisnis/Abdurachman
Nasabah berada di kantor cabang Bank Jago, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Saham bank digital PT Bank Jago Tbk. (ARTO) kembali terparkir di zona merah pada sesi I perdagangan hari ini, Jumat (11/2/2022).

Berdasarkan data RTI, saham ARTO turun 1,16 persen atau turun 175 poin ke level Rp14.925 per saham. Sementara itu, volume saham yang diperdagangkan mencapai 36,07 juta saham dengan turnover senilai Rp539,40 miliar.

Sepanjang perdagangan, saham ARTO bergerak di rentang Rp14.225-Rp15.400 dan dibuka stabil di posisi Rp15.100 per saham. Hingga saat ini, kapitalisasi pasar atau market cap ARTO mencapai Rp206,80 triliun.

Adapun, pada penutupan perdagangan kemarin, Kamis (10/2/2022), emiten bank bersandi ARTO ini tersungkur dan menyentuh level auto reject bawah (ARB) dengan koreksi sebesar -6,50 persen atau merosot 1.050 poin ke level Rp15.100.

Jika pada penutupan perdagangan hari ini saham ARTO masih mengalami koreksi, maka artinya saham Bank Jago telah turun selama lima hari beruntun sejak Senin (7/2/2022) atau sepekan mengalami koreksi.

Sementara itu, jika melihat data Bursa Efek Indonesia pada perdagangan Kamis (10/2/2022), kini market cap ARTO berada di urutan ke-7, yang sebelumnya pernah masuk top 5 market cap.

Di sisi lain, Morgan Stanley Capital International atau MSCI baru saja mengumumkan hasil perombakan portofolio untuk beberapa indeksnya pada Kamis (10/2/2022). Di mana, lembaga tersebut memasukkan ARTO ke dalam indeks MSCI Global Standard yang akan efektif pada 1 Maret 2022.

Secara rinci, perusahaan-perusahaan yang masuk tersebut berasal dari China sebanyak 10 emiten, dan Korea Selatan sebanyak 2 perusahaan. Australia, Jepang, Indonesia, Taiwan, Singapura, Belanda, Arab Saudi, AS, dan Brazil masing-masing menambah 1 perwakilan pada indeks tersebut. 

Adapun, sebanyak 4 perusahaan yang didepak dari indeks ini berasal dari China, 2 lainnya dari Korea Selatan, dan masing-masing 1 perusahaan dari Australia, Taiwan, Arab Saudi, AS, dan Brazil.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper