Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatat transaksi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) masih mengalami kenaikan hingga Mei 2022 yang didominasi oleh transaksi ritel.
Untuk diketahui, SKNBI adalah infrastruktur yang digunakan oleh Bank Indonesia (BI) dalam penyelenggaraan transfer dana dan kliring berjadwal untuk memproses data keuangan elektronik pada layanan transfer dana, layanan kliring warkat debit, layanan pembayaran reguler, dan layanan penagihan reguler.
BRI mencatat jumlah transaksi outgoing SKNBI perseroan tumbuh 10 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Senada, untuk nominal juga mengalami kenaikan sebesar 13 persen menjadi Rp151 triliun.
Sementara itu, jumlah transaksi incoming SKNBI BRI sampai dengan posisi Mei 2022 terjadi kenaikan sebesar 22 persen secara tahunan. Sedangkan untuk nominal terjadi kenaikan sebesar 13 persen menjadi Rp146 triliun.
“Transaksi SKNBI masih didominasi oleh transaksi ritel, baik yang berasal dari nasabah perorangan maupun nasabah corporate dan transaksi yang berkaitan dengan bantuan sosial,” kata Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto kepada Bisnis, Selasa (28/6/2022).
Aestika mengungkapkan tingginya minat nasabah BBRI bertransaksi melalui SKNBI dikarenakan SKNBI menyediakan fitur bulk untuk transaksi transfer dana yang memudahkan nasabah dalam mengirimkan transaksi dalam yang jumlah besar.
Baca Juga
Selain itu, Aestika menyatakan jika dibandingkan dengan berbagai jenis alat pembayaran yang ada, nasabah juga membayar dengan biaya yang murah dalam mengirimkan dana antarbank.
Di sisi lain, jumlah transaksi BI-Fast juga mengalami pertumbuhan. Hal ini tercermin dari jumlah transaksi yang diterima oleh BRI mencapai 6,6 juta transaksi dengan nominal sebesar Rp22 triliun.
Sedangkan transaksi BI-Fast yang dikirimkan oleh nasabah BRI sebanyak 927.000 transaksi dengan nominal sebesar Rp4,6 triliun.