Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beda dengan Survei BI, CIMB Niaga (BNGA) hingga Bank Mandiri (BMRI) Pede KPR Masih Tumbuh

SurveiBank Indonesia memperkirakan permintaan KPR melemah selama 3–6 bulan ke depan.
Pekerja menyelesaikan pembangunan perumahan di Jonggo, Jawa Barat, Selasa (11/02/2020).
Pekerja menyelesaikan pembangunan perumahan di Jonggo, Jawa Barat, Selasa (11/02/2020).

Bisnis.com, JAKARTA — Survei Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa permintaan kredit pemilikan rumah (KPR) diperkirakan menurun selama 3 hingga 6 bulan ke depan. Meski begitu PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) hingga PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) optimistis KPR akan tetap tumbuh.

"Ke depan kami optimis sektor properti akan tetap tumbuh meskipun dibayangi oleh kondisi makroekonomi yang cukup menantang," ujar Direktur Consumer Banking Bank CIMB Niaga Noviady Wahyudi kepada Bisnis pada Selasa (22/11/2022).

CIMB Niaga sendiri mencatatkan pertumbuhan penyaluran KPR 8,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) per kuartal III/2022 menjadi Rp41,57 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp38,27 triliun.

Noviady memperkirakan bahwa dengan kondisi tren suku bunga acuan BI yang tinggi, biaya dana atau cost of fund memang akan terdampak. Dengan begitu, CIMB Niaga mesti melakukan penyesuaian suku bunga atau margin KPR.

"Namun, kami akan menjaga peningkatan tingkat suku bunga KPR tersebut tetap terjangkau dan kompetitif. Hal ini sebagai bentuk komitmen kami untuk terus menyediakan layanan KPR yang terjangkau dengan pilihan fitur yang beragam bagi nasabah," kata Noviady.

Tercatat, suku bunga dasar kredit (SBDK) untuk bunga KPR CIMB Niaga periode 31 Oktober 2022 hingga 29 November 2022 mencapai 7,25 persen.

Begitu juga dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI). "BRI optimistis sampai dengan akhir 2022 pertumbuhan KPR BRI dapat menembus angka 19 persen secara tahunan," kata Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto.

Meski begitu, seiring dengan tren kenaikan suku bunga acuan dari BI, BRI telah melakukan penyesuaian suku bunga kredit. "Untuk suku bunga kredit, BRI telah melakukan penyesuaian khususnya untuk rate pinjaman jangka pendek," katanya.

Sementara, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) memproyeksikan permintaan KPR akan tetap tinggi setidaknya di sisa akhir tahun ini. "Kenaikannya saya hitung di KPR subsidi dan non subsidi bisa sampai 7-8 persen," ujar Direktur Consumer Bank BTN, Hirwandi Gafar dalam acara penandatangan perjanjian kerja sama dan peluncuran KPR BTN Rent to Own, bulan lalu (12/10/2022).

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga optimis penyaluran Mandiri KPR akan tetap tumbuh positif. Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan bahwa hingga akhir 2022, pertumbuhan KPR Bank Mandiri diperkirakan ada pada kisaran 8 persen.

Meskipun, seiring dengan tren kenaikan suku bunga acuan BI, Bank Mandiri akan mempertimbangkan untuk menaikan suku bunga kreditnya. "SBDK mengikuti kondisi pasar dengan memperhatikan tingkat suku bunga acuan, kondisi likuiditas bank, dan tingkat kompetisi dengan bank lain," ungkapnya.

Adapun berdasarkan Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan yang dirilis BI, Senin (21/11/2022), turunnya permintaan selama 3 bulan ke depan terindikasi dari melemahnya pangsa KPR dari 13 persen pada September 2022 menjadi 10,4 persen pada Oktober.

Sementara itu, pada periode 6 bulan mendatang, kebutuhan terhadap pembiayaan KPR juga cenderung melemah. Pada Oktober 2022, pangsa KPR tercatat berada di posisi 6,9 persen, sedangkan bulan sebelumnya mencapai 10,2 persen.

Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Amin Nurdin mengatakan bahwa pelemahan permintaan KPR itu terjadi karena kondisi umum secara makro ke depan memang sulit diprediksi. Kemudian, kenaikan tingkat suku bunga acuan dari BI juga menjadi faktor.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper