Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BSI (BRIS) Kembali Update soal Divestasi Saham oleh BRI dan BNI

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) buka suara terkait kabar divestasi oleh dua pemegang sahamnya.
Nasabah bertransaksi di salah satu pusat anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Syariah Indonesia di Jakarta, Senin (9/1/2022). /Bisnis-Arief Hermawan P
Nasabah bertransaksi di salah satu pusat anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Syariah Indonesia di Jakarta, Senin (9/1/2022). /Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) buka suara terkait kabar divestasi kepemilikan saham yang akan dilakukan dua bank milik negara, yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).

Investor Relations Group Head BSI Rizky Budinanda tak menampik fakta bila kedua bank, yakni BRI dan BNI bakal melepas saham BSI. Akan tetapi, dia yakin bahwa Bank Mandiri tidak akan melepas kepemilikan saham di BSI.

“Karena mereka [Mandiri] mempertimbangkan bahwa [kontribusi] BSI ke Mandiri cukup signifikan, baik dari segi aset dan profitabilitas, sehingga ada wacana untuk BNI dan BRI akan lepas,” ujarnya dalam agenda virtual Emiten Corner, Rabu (28/2/2024).

Meski demikian, Rizky menyebut bahwa proses divestasi ini sedang berlangsung. Dia juga mengatakan bahwa perseroan sepenuhnya akan mengikuti arahan sesuai dengan keputusan para pemegang saham. 

“Kita tidak terlibat dalam project ini. Karena, ini bagian dari strategic-nya pemegang saham BNI, BRI, maupun Kementerian, termasuk Mandiri]. Jadi, apapun hasilnya bakal memberikan dampak positif bagi BSI dan pemegang saham,” imbuhnya. 

Sebelumnya, Kementerian BUMN memberikan informasi terkait upaya divestasi saham BSI oleh BNI dan BRI. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan divestasi ditargetkan akan selesai sebelum pergantian presiden pada Oktober 2024.  

Dalam langkah divestasi itu, BNI dan BRI akan keluar dari jajaran pemegang saham BSI. Nantinya, posisi yang ditinggalkan kedua bank itu bakal diisi oleh investor baru. 

Dia mengatakan ada dua opsi yang saat ini sedang dipertimbangkan Kementerian BUMN dalam langkah divestasi itu. 

“Bisa lewat strategic investor atau bisa juga ke publik,” ujar Arya Sinulingga saat ditemui awak media di Jakarta Pusat pada pekan lalu (21/2/024). 

Menurutnya, langkah menggandeng investor ataupun menambah saham publik diyakini mampu meningkatkan kapitalisasi market BRIS. Kendati demikian, Arya tidak menyebutkan calon investor strategis yang memiliki ketertarikan untuk mengambil alih saham perseroan.  

Sementara, kedua bank yang akan menjalankan divestasi saham di BSI juga telah buka suara. 

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyampaikan perseroan masih terus mengkaji proses yang ada dan membuka peluang untuk mempertimbangkan kehadiran investor strategis.  

“Kami dukung BRIS untuk tumbuh [berkinerja] bagus. Tapi, sebagai pemegang saham ya kita dukung dong [model bisnis BRIS],” ujarnya usai agenda PTIJK 2024, pekan lalu (20/2/2024) 

Direktur Utama BRI Sunarso juga mengatakan perseroan juga akan selalu menghormati setiap arahan dari pemegang saham, yakni pemerintah dalam menjalankan setiap aksi korporasi. 

"Kita hormati, ikuti arahan, termasuk dari kementerian [Kementerian BUMN], bentuk bank syariah yang besar. Tujuannya untuk meningkatkan laju percepatan market share syariah," kata Sunarso 

Adapun, berdasarkan RTI Business, saat ini BNI dan BRI masih menggenggam kepemilikan saham di BSI masing-masing 23,24% dan 15,38%. Sementara BMRI masih menjadi pemegang saham terbesar yakni 51,47%. Posisi Bank Mandiri sebagai pemegang saham pengendali BSI pun tidak akan tergeser. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper