Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Media Asing Soroti Sikap Optimistis Jokowi Terhadap Pelemahan Rupiah

Media turut menyoroti sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang masih optismitis di tengah melemahnya rupiah terhadap dolar AS dalam 4 tahun terakhir.
Presiden Jokowi menyampaikan sambutan pada acara groundbreaking proyek PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. di Ibu Kota Nusantara (IKN), Rabu (5/6/2024) - Youtube Setpres
Presiden Jokowi menyampaikan sambutan pada acara groundbreaking proyek PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. di Ibu Kota Nusantara (IKN), Rabu (5/6/2024) - Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA – Media asing turut menyoroti sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang masih optismitis di tengah melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam 4 tahun terakhir.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (11/6/2024), sikap Jokowi yang tetap optimistis memantik pertanyaan dan dinilai mengabaikan kekhawatiran terhadap dampak jauh dari pelemahan rupiah.

“Nilai tukar rupiah pada kisaran Rp16.200-Rp16.300 terhadap dolar AS, kisaran perdagangannya hampir sepanjang Juni masih dalam posisi yang baik,” kata Jokowi kepada wartawan pada Senin malam (10/6/2024).

Dalam laporannya, Bloomberg turut menyoroti pernyataan Jokowi yang menyebut semua negara mengalami tekanan oleh dolar.

Komentar Jokowi dinilai sangat kontras dengan sikap Indonesia pada April 2024, ketika seluruh bagian pemerintahan disiagakan untuk membantu membendung pelemahan mata uang.

Saat itu, perusahaan-perusahaan milik negara diinstruksikan untuk menunda melakukan pembelian dolar dalam jumlah besar. Sementara itu, para pelaku ekspor didesak untuk mengembalikan pendapatan mereka dalam bentuk mata uang asing. Aksi ini ditambah dengan Bank Indonesia yang menaikkan suku bunga menjadi 6,25%.

Dalam hal ini, Direktur Eksekutif Manajemen Moneter Bank Indonesia, Edi Susanto turut disoroti. Menurut pernyataannya, Bank Indonesia justru memberikan ‘sinyal’ yang lebih optimis dari pernyataan Jokowi.

“Rupiah akan tetap terkendali dan tetap kuat di atas 16.300 per dolar,” kata Edi Susianto, dikutip dari Bloomberg pada Selasa (11/6/2024).

Bank Indonesia yang menjadi Bank Sentral menegaskan bahwa pihaknya akan melanjutkan upaya seperti intervensi pasar untuk membendung arus keluar modal dan menstabilkan rupiah.

Susianto turut menegaskan bahwa pasokan dolar yang melimpah dari eksportir dan masuknya dana asing akan mendukung mata uang rupiah. Dalam hal ini, Bank Indonesia dinilai tidak mempertimbangkan untuk menaikkan BI-Rate dan memilih mengambil langkah-langkah lain untuk mengatasi perubahan kurs dolar.

(Nona Amalia)

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper