Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga Acuan BI Turun, Pegadaian Refinancing Surat Utang

Pegadaian berencana melakukan refinancing surat utangnya seiring turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI Rate ke level 6%.
Nasabah beraktivitas di salah satu kantor cabang Pegadaian, di Jakarta, Senin (31/7/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Nasabah beraktivitas di salah satu kantor cabang Pegadaian, di Jakarta, Senin (31/7/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA— PT Pegadaian (Persero) berencana melakukan refinancing surat utangnya seiring turunnya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI Rate ke level 6% pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 17–18 September 2024.

Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian Zulfan Adam mengatakan, langkah tersebut sebagai salah satu strategi utama perseroan untuk memaksimalkan efisiensi dan daya saing perusahaan. 

“Pertama, Pegadaian akan melakukan refinancing atas surat utang dengan bunga lebih rendah sehingga dapat mengurangi beban bunga dan meningkatkan efisiensi pendanaan,” kata Zulfan kepada Bisnis pada Minggu (29/9/2024).

Kedua, Zulfan mengungkap, perusahaan akan mendiversifikasi sumber pendanaan, baik dari bank maupun penerbitan surat berharga, untuk menjaga likuiditas serta mendapatkan biaya modal yang lebih kompetitif.

Terakhir, dengan adanya penurunan biaya dana, Pegadaian berencana untuk meningkatkan likuiditas guna mendukung pertumbuhan penyaluran kredit dan memenuhi kebutuhan pelanggan sehingga mampu menarik lebih banyak nasabah dan memperkuat posisinya di pasar. 

Zulfan menyebut, perusahaan memiliki rencana untuk melakukan penerbitan obligasi pada kuartal IV/2024. Penerbitan obligasi dan sukuk perusahaan telah tertuang dalam Rencana Bisnis Tahun 2024 dan telah disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yaitu pengelolaan sumber pendanaan dengan tingkat bunga yang efisien dan kompetitif. 

“Salah satunya melalui penerbitan obligasi dan sukuk serta sesuai dengan rencana yang tertuang dalam RAKB [Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan] Perusahaan Tahun 2024 atas pendanaan skema sosial yaitu penerbitan obligasi dan sukuk berwawasan sosial,” kata Zulfan. 

Sebelumnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan perusahaan pembiayaan akan memanfaatkan momentum penurunan suku bunga untuk mengganti surat utang mahal ke lebih murah. Fixed Income Analyst Pefindo Ahmad Nasrudin mengatakan, pihaknya melihat multifinance akan memanfaatkan momentum penurunan suku bunga untuk memperbaiki neraca mereka. 

“Seiring dengan suku bunga yang lebih rendah, mereka bisa mengganti surat utang mahal mereka dengan yang lebih murah melalui refinancing,” kata Ahmad saat dihubungi Bisnis, pada Selasa (24/9/2024). 

Dengan menerbitkan surat utang yang lebih murah, Ahmad menyebut, perusahaan multifinance bisa memperbaiki leverage keuangan mereka. Namun, untuk mendorong perusahaan pembiayaan agresif menerbitkan surat utang masih membutuhkan waktu. 

Untuk sementara ini, lanjut Ahmad, refinancing masih menjadi tema utama di lingkungan transisi menuju suku bunga yang lebih rendah. Kebutuhan pendanaan untuk modal kerja dan ekspansi dalam rangka mengantisipasi peningkatan permintaan masih membutuhkan beberapa waktu. 

“Maklum, meski telah dipangkas, suku bunga saat ini masih relatif tinggi, yang mana pada akhirnya berdampak pada permintaan jasa multifinance yang masih lemah,” kata Ahmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper