Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Capital (BACA) Naik Kelas ke KBMI II usai Dapat Tambahan Modal dari Pengendali

Bank Capital (BACA) masuk ke KBMI II usai mendapat tambahan modal dari pengendali, PT Capital Global Investama.
PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA)./bankcapital.co.id
PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA)./bankcapital.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perbankan PT Bank Capital Indonesia Tbk. (BACA) naik kelas menjadi kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) II usai mendapatkan suntikan dari PT Capital Global Investama.

KBMI merupakan pengelompokan yang dibuat oleh OJK untuk mengklasifikasikan bank berdasarkan modal yang dimilikinya

Berdasarkan POJK No.12/POJK.03/2021 terdapat empat KBMI, yaitu KBMI 1 untuk bank dengan modal inti kurang dari Rp6 triliun, KBMI 2 untuk bank dengan modal inti Rp6 hingga Rp14 triliun, KBMI 3 untuk bank dengan modal inti Rp14 triliun sampai Rp70 triliun, dan KBMI 4 untuk bank dengan modal inti lebih dari Rp70 triliun.

"Dengan masuknya BACA ke dalam KMBI II, ini menunjukkan komitmen jangka panjang pemegang saham untuk selalu memperkuat permodalan agar menjadikan Bank Capital lebih kuat dan solid," ujar Direktur Utama Bank Capital Kurniawan Halim dalam siaran pers yang diterima pada Minggu (12/1/2025).

Per kuartal III/2024 atau per 30 September 2024, modal inti (tier 1) Bank Capital tercatat senilai Rp5,21 triliun. Nilai ini meningkat sebesar 58,36% secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan dengan 30 September 2023 yang senilai Rp3,29 triliun.

Sebagai informasi, Capital Global Investama mengenggam saham BACA sebesar 74,70% usai mengambilalih porsi kepemilikan dari PT Inigo Global Capital serta PT Delta Indo Swakarsa pada kuartal akhir tahun lalu.

Akuisisi ini sebelumnya melalui skema private placement dengan Danny Nugroho berada di balik PT Capital Global Investama. Adapn, selain dimiliki oleh publik, Bank Capital juga dimiliki oleh KPD Simas Equity.

Bank Capital, yang sebelumnya bernama PT Bank Credit Lyonnais Indonesia, saat ini memiliki 70 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia ini. Dari sisi permodalan, perseroan memiliki rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) atau Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 52,24%.

Sejak dikembangkan oleh Danny Nugroho pada 2004, alumni Ohio State University tersebut memfokuskan bisnis Bank Capital dalam peningkatan perekonomian Indonesia melalui UMKM ataupun UKM.

"Dengan melakukan integrasi layanan digital, UMKM/UKM yang menjadi nasabah Bank Capital akan memiliki akses yang lebih fleksibel dalam mengelola bisnis mereka," kata Kurniawan.

Dia menambahkan sinergi pengembangan UMKM/UKM dengan melakukan integrasi layanan digital perbankan akan menjadi pondasi dasar bagi Bank Capital memperkuat kinerja di masa mendatang.

Menurutnya, dengan fokus ekonomi Indonesia untuk menggalakkan peran UMKM/UKM, perseroan akan menjadi bagian penting dalam pengembangan ekonomi Indonesia.

Dari sisi kinerja, BACA mencatatkan laba bersih senilai Rp80,66 miliar pada kuartal III/2024 atau tumbuh 60,44% secara tahunan (YoY) dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp50,28 miliar.

Bank Capital mencatatkan pendapatan bunga bersih (net interest income) menjadi Rp42,9 miliar hingga akhir September 2024 dari yang sebelumnya membukukan beban bunga bersih sebesar Rp162,55 miliar per September 2023.

Kinerja laba yang moncer bisa terdongkrak dari pendapatan nonbunga. Pendapatan berbasis komisi atau fee based income misalnya naik lebih hampir tiga kali lipat pada kuartal III/2024, menjadi Rp692,8 miliar atau tumbuh 187,57% yoy dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp240,92 miliar.

Dari sisi intermediasi, Bank Capital telah menyalurkan kredit Rp7,19 triliun pada kuartal III/2024, tumbuh 10,37% yoy dari sebelumnya Rp6,51 triliun. Kenaikan kredit juga mengerek capaian aset yang tumbuh 5,15% yoy menjadi Rp21,24 triliun dari sebelumnya Rp20,2 triliun.

Bank tercatat dapat menjaga kualitas aset dilihat dari rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross pada level 0,07%, turun dari 0,08%. Sementara itu NPL net masih berada di level 0%.

Dari sisi pendanaan, Bank Capital telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp12,58 triliun pada kuartal III/2024. Sementara dana murah atau current account saving account (CASA) sebesar Rp5,78 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper