Bisnis.com, JAKARTA - Perbankan telah menyiapkan persediaan uang tunai untuk mengantisipasi kebutuhan para nasabah menjelang Hari Raya Idulfitri atau Lebaran 2025. Sejumlah bank menaikkan persediaan uang tunai, sementara lainnya memilih menyediakan dengan nominal yang lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu.
Bank dengan persediaan uang tunai lebih tinggi misalnya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang menyiapkan uang tunai senilai Rp31,6 triliun selama Ramadan dan hari raya Idulfitri atau Lebaran 2025. Realisasi tersebut naik sebesar 5,9% dibandingkan tahun sebelumnya.
Corporate Secretary Bank Mandiri M. Ashidiq Iswara menyampaikan bahwa jumlah itu dialokasikan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan uang tunai di masyarakat selama 30 hari, yaitu pada 10 Maret–8 April 2025.
“Kami juga telah mengoptimalisasi pengisian 12.905 unit ATM/CRM [ATM setor tarik] Bank Mandiri yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus di seluruh Indonesia sejak awal bulan ini hingga saat libur Lebaran,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (13/3/2025).
Menurut Ashidiq, langkah ini diharapkan dapat membantu nasabah memenuhi berbagai kebutuhan pada periode ini, terutama pada masa pembayaran gaji dan THR ASN.
Dia menjelaskan, sebagian besar dari alokasi kebutuhan uang tunai tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengisian ATM Bank Mandiri yang diprediksi mencapai Rp48,6 triliun sepanjang periode yang sama.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI juga menyediakan uang tunai yang lebih tinggi 14% sebesar Rp42,88 triliun untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah menjelang Idulfitri.
Nasabah bertransaksi di salah satu pusat anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Syariah Indonesia di Jakarta, Senin (9/1/2022). /Bisnis-Arief Hermawan P
Wakil Direktur Utama BSI Bob T. Ananta menjelaskan persediaan uang tunai BSI akan disebarkan untuk memenuhi jaringan ATM dan kantor cabang yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Dia mengatakan, kebutuhan uang tunai di cabang naik 9% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, sementara untuk kebutuhan ATM meningkat 33% dibandingkan dengan tahun lalu.
Bob menambahkan, nominal uang tunai yang disiapkan BSI tersebut telah disesuaikan dengan proyeksi kenaikan pengisian kas ATM sebesar 44,58% pada periode libur Idulfitri. “Kami memperkirakan puncak transaksi tunai akan terjadi pada dua pekan terakhir menjelang Hari Raya Idulfitri hingga periode libur selesai,” ujar Bob.
Hal yang sama juga dilakukan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) alias BCA dengan mengalokasikan uang tunai sebesar Rp70,22 triliun atau naik 4% dibandingkan tahun lalu.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyampaikan kenaikan tersebut seiring dengan proyeksi peningkatan aktivitas konsumsi masyarakat dan usaha kecil, serta meningkatnya permintaan layanan perbankan yang fleksibel.
“Ramadan dan Idulfitri merupakan periode peningkatan kebutuhan uang tunai secara signifikan, baik untuk keperluan sosial, mudik, maupun silaturahmi. Oleh karena itu, BCA berkomitmen menyediakan layanan perbankan yang optimal bagi nasabah setiap saat, termasuk memastikan ketersediaan uang tunai yang memadai,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (11/3/2025).
Lebih lanjut, BCA juga menyiapkan sejumlah layanan untuk memastikan kebutuhan nasabah dalam menukarkan uang sesuai ketersediaan masing-masing cabang di seluruh Indonesia.
Persediaan Uang Tunai Lebih Rendah
Jika bank-bank sebelumnya memilih meningkatkan persediaan uang tunai selama Ramadan dan libur Lebaran, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menyediakan uang tunai yang lebih sedikit dibandingkan dengan tahun lalu.
BRI menyiapkan uang tunai senilai Rp32,8 triliun selama periode libur lebaran hari raya Idulfitri 2025. Perseroan menetapkan periode libur lebaran pada 28 Maret 2025 hingga 7 April 2024 atau selama 11 hari.
Jumlah uang tunai yang disiapkan pada tahun ini tercatat menurun 6,12% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan realisasi pada libur idulfitri tahun lalu. Hal ini terjadi bersamaan dengan peningkatan transaksi digital di BRI.
“Proyeksi kas yang disediakan BRI lebih rendah dibandingkan dengan realisasi tahun lalu, dikarenakan turunnya transaksi tarik tunai sebesar 15% secara YoY serta masyarakat yang semakin terbiasa bertansaksi secara cashless,” ujar SEVP Operations BRI Nyoman Sugiri Yasa .
Berdasarkan data terbaru, jumlah transaksi aplikasi perbankan BRImo tercatat naik 40,54% YoY. Transaksi QRIS tumbuh 186% YoY, sedangkan transaksi EDC merchant BRI naik 177% YoY.
Lebih lanjut, pihaknya juga memastikan keandalan 19.670 unit mesin ATM dan CRM yang tersebar di seluruh Indonesia. Hingga akhir Desember 2024, BRI tercatat memiliki lebih dari 796.000 jaringan e-channel yang terdiri dari 776.000 EDC, 10.000 mesin ATM dan 9.000 mesin CRM.
Dengan demikian, selain menyiapkan dana tunai, BRI juga memastikan layanan digital banking seperti BRImo tetap optimal agar nasabah dapat melakukan transaksi non-tunai dengan mudah dan aman.
Adapun, BNI menyiapkan uang tunai senilai Rp21 triliun sepanjang periode lebaran atau hari raya Idulfitri 2025, yang ditetapkan pada 21 Maret–3 April 2025.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyampaikan alokasi uang tunai Rp21 triliun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu seiring dengan berkurangnya transaksi tarik tunai di ATM, Cash Recycle Machine (CRM), maupun outlet cabang.
Nasabah BNI juga cenderung beralih ke layanan digital, misalnya tecermin dari nominal transaksi aplikasi perbankan BNI Mobile Banking dan wondr by BNI yang tumbuh sebesar 36,7% secara tahunan pada Januari 2025.
Menurut Okki, frekuensi transaksi pada aplikasi perbankan BNI pun meningkat 35,4% YoY sepanjang periode yang sama.
”Dengan adanya layanan kami yang terintegrasi didukung oleh jaringan yang kuat dan digital perbankan yang meningkat, maka kebutuhan perbankan nasabah akan tetap terpenuhi,” ujarnya.