Bisnis.com, JAKARTA - Bank Mega Syariah menargetkan porsi dana murah atau current account saving account (CASA) terhadap total dana pihak ketiga (DPK) dapat mencapai kisaran 40% hingga akhir 2025.
Sementara itu, Direktur Bisnis Bank Mega Syariah Rasmoro Pramono Aji mengatakan porsi dana murah atau CASA terhadap total DPK mencapai 34,01% per akhir 2024. Jumlah tersebut tumbuh dibandingkan posisi 2023 lalu pada kisaran 29,8%.
"Pertumbuhan CASA untuk 2024 itu 14,13% secara year on year [yoy]," katanya di Jakarta, dikutip Minggu (16/3/2025).
Sementara itu, total dana pihak ketiga (DPK) juga mengalami pertumbuhan stabil sepanjang 2024. Tercatat, Bank Mega Syariah memiliki DPK mencapai Rp9,96 triliun atau meningkat 2,82% yoy.
Rasmoro mengatakan untuk mencapai target pertumbuhan CASA, perusahaan akan fokus dalam memperluas penetrasi pasar dan meningkatkan pertumbuhan bisnis melalui strategi Business to Business to Consumer (B2B2C).
Dia menuturkan, perusahaan akan mengembangkan ekosistem produk dan layanan perusahaan secara optimal secara end-to-end. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan kemudahan akses perbankan syariah bagi seluruh segmen nasabah.
Baca Juga
"Kita ingin betul-betul tumbuh secara berkualitas, Karena ini pesaingnya bukan hanya bank syariah, tetapi juga bank konvensional," katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Bank Mega Syariah Yuwono Waluyo menambahkan pertumbuhan rasio CASA menjadi salah satu strategi utama Bank Mega Syariah dalam menghadapi tantangan pada 2025.
Menurutnya, dengan rasio CASA yang lebih tinggi lagi, perusahaan akan memiliki fondasi yang cukup kuat untuk menjaga atau maintenance pendanaan.
Dia menuturkan, walaupun tingkat suku bunga acuan atau BI rate telah turun dua kali sejak September 2024 hingga saat ini, kondisi pasar belum menunjukkan tren serupa.
"Di market kita lihat sama sekali belum terjadi penurunan yang signifikan, sehingga kita benar-benar harus menjaga pertumbuhan funding atau pendanaan,” ujar Yuwono.