Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asuransi Total Bersama Catatkan Pertumbuhan Laba, Jadi Rp18,08 Miliar pada 2024

Asuransi Total Bersama alias tob Insurance membukukan laba Rp18,08 miliar, dengan premi Rp555,8 miliar dan hasil underwriting Rp261,7 miliar pada 2024.
Logo Asuransi Total Bersama (tob Insurance). / dok tob Insurance
Logo Asuransi Total Bersama (tob Insurance). / dok tob Insurance

Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Total Bersama atau tob Insurance membukukan laba setelah pajak sebesar Rp18,08 miliar pada 2024, tumbuh 20,4% (year on year/YoY) dari tahun sebelumnya senilai Rp67,36 miliar.

Sejalan dengan hal itu total laba komperhensif juga tumbuh 15% (YoY) menjadi Rp75,08 miliar dibanding total laba komperhensif periode 2023 sebesar Rp65,32 miliar. Hasil underwriting yang dicatat perusahaan pada 2024 sebesar Rp261,72 miliar, tumbuh 17,1% (YoY) dibanding Rp233,57 miliar pada periode 2023.

Kinerja tersebut didorong oleh jumlah pendapatan underwriting yang juga tumbuh sebesar 14,4% (YoY) menjadi Rp441,01 miliar dibanding periode sebelumnya sebesar Rp385,44 miliar.

Dalam komponen tersebut, jumlah premi bruto tercatat sebesar Rp555,84 miliar, atau tumbuh 0,4% (YoY) dibanding premi bruto pada 2023 sebesar Rp553,33 miliar.

Di sisi lain, jumlah beban underwriting mencapai Rp179,34 miliar, tumbuh 10,8% (YoY) dibanding beban underwriting periode 2023 sebesar Rp161,87 miilar. Sementara itu, klaim bruto mengalami kontraksi 7,5% (YoY) dari Rp165,49 miliar pada 2023 menjadi Rp153,02 miliar pada 2024.

Sampai dengan akhir 2024 ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp391,55 miliar. Angka ini tumbuh 23,7% (YoY) dibanding ekuitas pada periode 2023 sebesar Rp316,47 miliar.

Adapun jumlah aset tercatat sebesar Rp1,28 triliun, atau tumbuh 17,9% (YoY) dibanding aset perusahaan pada periode 2023 sebesar Rp1,08 triliun. Aset ini terdiri dari aset jumlah investasi sebesar Rp854,41 miliar yang tumbuh 18,8% YoY dan aset bukan investasi sebesar Rp425,75 miliar yang juga tumbuh 16,14%.

Dari sisi kinerja, hasil investasi yang dicatat perusahaan dalam periode 2024 sebesar Rp51,86 miliar, atau tumbuh 26,4% YoY. Penempatan investasi paling besar adalah pada instrumen SBN dengan nilai mencapai Rp560,51 miliar atau tumbuh 44,4% (YoY) dibanding periode 2023.

Dari sisi kesehatan finansial, risk based capital (RBC) perusahaan per akhir 2024 berada di level 259%, turun sedikit dari posisi terakhirnya per akhir 2023 di level 278%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper