Bisnis.com, JAKARTA – Bank digital PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp112,54 miliar per kuartal I/2025.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, capaian itu tumbuh tipis 0,94% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp111,49 miliar pada kuartal I/2024.
"Di tengah kondisi makro ekonomi yang penuh tantangan, kami sangat bersyukur bahwa Allo Bank mampu mencatatkan pertumbuhan secara kompetitif dan berkelanjutan dengan jumlah nasabah yang terus meningkat hingga 12 juta nasabah per April 2025,” kata Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo dalam keterangan terpisah, Kamis (1/5/2025).
Lebih lanjut, pendapatan bunga bersih bank milik konglomerat Chairul Tanjung ini meningkat 18,62% yoy menjadi Rp312,11 miliar dari sebelumnya Rp263,12 miliar. Laba operasional tumbuh tipis 0,36% menjadi Rp145,92 miliar.
Allo Bank juga menyalurkan kredit sebesar Rp6,95 triliun hingga Maret 2025, tumbuh 1,71% dibandingkan Rp6,83 triliun pada Maret 2024. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross naik menjadi 1,45% dari 0,39%, dan NPL net menjadi 0,51% dari 0,24%.
Dengan demikian, aset Allo Bank tercatat tumbuh 4,10% secara tahunan dari Rp12,74 triliun pada kuartal I/2024 menjadi Rp13,26 triliun pada kuartal I/2025.
Baca Juga
Dari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) BBHI tercatat turun 6,74% yoy, dari Rp5,31 triliun per Maret 2024 menjadi Rp4,95 triliun per Maret 2025. Deposito menyusut 13,5% menjadi Rp4,07 triliun.
Terkait rasio kinerja lainnya, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) meningkat menjadi 69,35% dari sebelumnya 61,08%.
Namun demikian, margin bunga bersih (net interest margin/NIM) Allo Bank naik dari 8,97% pada 3 bulan pertama 2024 menjadi 9,88% pada 3 bulan pertama 2025.
Indra mengatakan bahwa Allo Bank akan menjalankan model bisnis hibrida selama 2025, yang mana aktivitas segmen ritel dan wholesale akan berjalan secara beriringan dan terintegrasi untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang optimal.
“Bank akan mengutamakan aktivitas berbasis digital [digital first] dan integrasi layanan finansial dengan ekosistem mitra [ecosystem first] dalam rangka menjalankan bisnis bank,” imbuhnya.