Bisnis.com, JAKARTA – Peningkatan penyaluran kredit hijau ditorehkan oleh bank-bank besar seperti Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Negara Indonesia (BNI) pada kuartal I/2025.
Masing-masing bank menyatakan bahwa pertumbuhan kredit hijau menjadi bentuk komitmen terhadap target nol emisi karbon (net zero emission) baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Penyaluran pembiayaan hijau juga menjadi bagian dari bisnis berkelanjutan bank yang berjalan dalam kerangka lebih luas, yakni environmental, social and governance (ESG). Berikut capaian pembiayaan hijau dari setiap bank tersebut.
Bank Mandiri
Hingga bulan ketiga tahun ini, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) tercatat menjadi penyalur kredit hijau terbesar di antara bank jumbo lainnya, yakni mencapai Rp148 triliun.
Realisasi itu tumbuh 12,98% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp131 triliun per Maret 2024. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi berujar bahwa capaian itu merupakan cerminan upaya perseroan dalam memperluas cakupan portofolio berkelanjutan.
"Kami berkomitmen mendorong akselerasi transisi ekonomi Indonesia menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan, sejalan dengan target pemerintah menuju net zero emission pada 2060," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (29/4/2025).
Berdasarkan presentasi perusahaan, Bank Mandiri menyalurkan pembiayaan terhadap berbagai sektor, seperti pertanian berkelanjutan sebesar Rp109,3 triliun atau mencapai 8,4% dari keseluruhan pembiayaan.
Sektor lainnya mencakup energi terbarukan, produk ramah lingkungan, transportasi bersih, manajemen air berkelanjutan, hingga bangunan hijau. Masing-masing besarannya ialah Rp12 triliun, Rp10,7 triliun, Rp8 triliun, Rp1,2 triliun, dan Rp6,8 triliun.
BCA
PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menduduki peringkat kedua bank dengan penyaluran kredit hijau terbesar per kuartal I/2025, yakni sebesar Rp105 triliun.
Nilai ini melonjak 31,5% secara tahunan dari Rp80 triliun pada kuartal I/2024, sekaligus menjadi laju pertumbuhan paling besar di antara bank besar lainnya.
“Penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 19% YoY hingga menyentuh Rp235 triliun, mencerminkan komitmen BCA terhadap prinsip ESG. Nilai ini sekitar 25% total portofolio pembiayaan,” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam paparan kinerja kuartal I/2025.
Porsi portofolio pembiayaan berkelanjutan BCA itu tumbuh dari capaian per Maret 2024 yang sebesar 23,5%. Tren pertumbuhan juga terjadi apabila dibandingkan dengan 24,9% pada akhir 2023.
Sementara itu, penyaluran kendaraan listrik menjadi penopang pertumbuhan kredit hijau BCA hingga biulan ketiga tahun ini, dengan lonjakan 82,6% secara tahunan menjadi Rp2,32 triliun.