Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tabungan dengan Saldo hingga Rp50 Juta di Bank Mandiri (BMRI) Menebal

Bank Mandiri hingga akhir Maret 2025, perseroan membukukan dana pihak ketiga alias DPK senilai Rp1.748,71 triliun.
Gedung Bank Mandiri (BMRI)/dok. Bank Mandiri
Gedung Bank Mandiri (BMRI)/dok. Bank Mandiri

Bisnis.com, Jakarta — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menyampaikan segmen nasabah tabungan dengan saldo hingga Rp50 juta tumbuh sekitar 9% secara tahunan (year-on-year/YoY).

"Hal ini mencerminkan kepercayaan nasabah ritel terhadap layanan perbankan Bank Mandiri serta keberhasilan strategi akuisisi dan retensi dana murah di segmen prioritas," kata SVP Retail Deposit Product and Solution Bank Mandiri Evi Dempowati dalam keterangannya kepada Bisnis, Rabu (7/5/2025). 

Dia menyebut Bank Mandiri optimistis tren positif ini akan terus berlanjut sepanjang 2025, sejalan dengan komitmen perusahaan dalam memperkuat sumber pendanaan berbasis dana murah (low-cost funding). 

"Strategi ini didukung oleh pengembangan layanan digital yang semakin terintegrasi dan user-centric, seperti platform Livin’ by Mandiri untuk nasabah individual dan Kopra by Mandiri untuk kebutuhan transaksi nasabah bisnis dan korporasi," tuturnya. 

Menurut laporan keuangan Bank Mandiri hingga akhir Maret 2025, perseroan membukukan dana pihak ketiga alias DPK senilai Rp1.748,71 triliun. Nilai DPK salah satu bank berkapitalisasi jumbo tumbuh 11,24% secara tahunan (year-on-year/YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelum Rp1,57 triliun. 

"Pertumbuhan ini turut didorong oleh kinerja positif pada produk tabungan, yang juga meningkat sekitar 12% YoY pada periode tersebut," sebutnya. 

Secara terperinci, Bank Mandiri mencatatkan pada laporan keuangannya bahwa produk tabungan per kuartal pertama 2025 sebesar Rp679,41 triliun. Sementara itu, produk tabungan pada kuartal pertama 2024 yakni Rp606,83 triliun. 

Keoptimisan ini seiring dengan catatan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat bahwa saldo simpanan kelompok menengah ke atas menyusut, khususnya pada rentang Rp2 miliar hingga Rp5 miliar. Hal ini berbarengan dengan kondisi pelambatan dana pihak ketiga (DPK) di perbankan.

Berdasarkan data distribusi simpanan LPS per Maret 2025 yang dikutip pada Selasa (6/5/2025), saldo tiering nominal simpanan itu tercatat minus 1% sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD), pada saat kelompok lainnya masih mencatatkan pertumbuhan.

Total simpanan tiering Rp2 miliar hingga Rp5 miliar ini mencapai Rp706,54 triliun atau setara dengan 7,8% dari total simpanan yang dicatat LPS sebesar Rp9.077,85 triliun per bulan ketiga tahun ini.

Dalam jangka waktu bulanan, realisasi nominal simpanan nasabah menengah ke atas itu juga terkoreksi 0,7%, kendati masih bertumbuh 2,7% dalam waktu satu tahun (year on year/YoY).

Sementara itu, tiering nominal lainnya membukukan pertumbuhan sepanjang tahun berjalan. Saldo nasabah dengan nominal di atas Rp5 miliar, misalnya, tumbuh 3,5% secara YtD hingga mencapai Rp4.879,05 triliun. 

Di sisi lain, kelompok nominal terendah yakni di bawah Rp100 juta mencatkan pertumbuhan saldo 2,4% sepanjang tahun berjalan dengan total saldo Rp1.133,06 triliun. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper