Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

S&P Global Ratings Soroti Guyuran Dividen Bank BUMN ke Danantara

Rasio pembagian dividen tiga bank yaitu Bank Mandiri, BRI, dan BNI kian meningkat usai Danantara mengambil alih kendali dari Kementerian BUMN.
Warga mencari informasi tentang Danantara menggunakan gawai di Jakarta, Senin (24/3/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha
Warga mencari informasi tentang Danantara menggunakan gawai di Jakarta, Senin (24/3/2025). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga pemeringkat kredit internasional S&P Global Ratings menyoroti peningkatan porsi dividen bank-bank BUMN yang disetor ke Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Kecukupan modal bank pelat merah dinilai dapat tertekan.

Financial Institution Ratings Director S&P Global Nikita Anand memaparkan bahwa rasio pembagian dividen tiga bank yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) kian meningkat usai Danantara mengambil alih kendali dari Kementerian BUMN.

“Terdapat lonjakan dividend payout ratio dari tiga bank BUMN yang kami beri peringkat, yakni naik menjadi 65%–85% dari laba bersih mereka, dari sebelumnya 50%–60%,” katanya dalam diskusi secara daring, Rabu (11/6/2025).

Menurut Nikita, apabila dividen yang tinggi ini masuk menjadi kas Danantara secara berkelanjutan, maka rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) bank-bank tersebut dapat tereduksi sebesar 100 basis points (bps) atau 1% secara tahunan.

Perkiraan ini juga menyertakan proyeksi pertumbuhan kredit masing-masing bank sebesar 10% hingga 12% secara tahunan (year-on-year/YoY).

“Namun, kenaikan dividen ini mungkin juga bersifat temporer dan merupakan mekanisme sementara untuk memberikan pendanaan awal kepada Danantara, serta bukan merupakan perubahan permanen,” lanjutnya.

Terlepas dari itu, S&P Global menilai bahwa perubahan pengendali bank pelat merah dari Kementerian BUMN kepada Danantara belum tampak akan berpengaruh terhadap pemeringkatan kredit yang diberikan.

Pasalnya, bank milik negara masih menguasai separuh dari keseluruhan aset perbankan Tanah Air dan hubungan dengan pemerintah masih kuat, meskipun terdapat lembaga anyar.

“Ada ketidakpastian mengenai apakah dukungan di masa depan akan mengalir langsung dari kementerian-kementerian atau melalui sovereign wealth fund yang baru,” ujar Nikita.

Berdasarkan catatan Bisnis, Danantara tercatat meraih penerimaan dividen jumbo sebesar Rp71,04 triliun dari tujuh emiten BUMN berdasarkan kinerja tahun buku 2024.

Kontribusi terbesar berasal dari BRI yang menyetorkan dividen kepada PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) selaku Holding Operasional Danantara sebesar Rp27,51 triliun dari total dividen Rp51,74 triliun. Per April 2025, BKI tercatat menggenggam 53,18% saham BBRI.

Bank Mandiri bertengger di peringkat dua dengan aliran dividen Rp22,63 triliun untuk Danantara, seiring dengan kepemilikan 52% atas saham perseroan. Total dividen yang dibagikan BMRI ialah sebesar Rp43,51 triliun untuk tahun buku 2024.

Sementara itu, BNI berkontribusi Rp8,37 triliun dari total dividen tahun buku 2024 senilai Rp13,95 triliun. Danantara menguasai 60% saham BBNI.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper