Bisnis.com, JAKARTA — Investor asing terpantau memperbanyak kepemilikan di saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI). Setelah JPMorgan Chase, dua raksasa investasi asal Amerika Serikat, BlackRock dan Vanguard Group, juga tercatat meningkatkan kepemilikan saham mereka di bank pelat merah tersebut sepanjang kuartal II/2025.
Data Bloomberg menunjukkan, BlackRock menaikkan kepemilikan saham BBRI dari 2,34 miliar saham pada akhir kuartal II menjadi 2,36 miliar saham per awal Juli 2025. Kenaikan ini melanjutkan tren akumulasi sejak Desember 2024, saat mereka menggenggam 2,18 miliar saham BBRI.
Sementara itu, Vanguard Group menambah sekitar 91 juta saham BBRI selama semester I/2025. Hingga akhir Juni lalu, Vanguard tercatat sebagai pemegang saham asing terbesar di BBRI dengan total kepemilikan mencapai 3,09 miliar saham.
Tak ketinggalan, JPMorgan juga mencatatkan pembelian signifikan pada periode April–Juni 2025. Selama tiga bulan tersebut, institusi asal AS itu menambah 117,42 juta lembar saham BBRI, sehingga total kepemilikannya kini mencapai 1,54 miliar saham.
Salah satu strategi utama yang sedang dijalankan BRI adalah peluncuran BRIvolution Initiatives Phase 1 – Kicking Off a New Horizon, yang menjadi bagian dari akselerasi transformasi bisnis jangka panjang.
Direktur Utama BRI Hery Gunardi menyatakan inisiatif ini menjadi tonggak penting untuk membawa BRI ke arah yang lebih adaptif, kolaboratif, dan berorientasi nilai. “Transformasi ini bukan sekadar perubahan sistem, tapi juga perubahan cara berpikir,” ujarnya dalam rilis, Senin (14/7/2025).
Baca Juga
Hery menegaskan BRI berkomitmen memperkuat struktur dan kapabilitas internal sebagai fondasi menghadapi dinamika industri keuangan. Langkah ini juga akan memperkuat posisi BRI sebagai bank terbesar dan paling inklusif di Indonesia.
Saat ini, BRI ditopang oleh lebih dari 36.000 tenaga pemasar, basis nasabah lebih dari 220 juta rekening simpanan, serta jaringan distribusi layanan yang luas, mencakup 6.000 lebih unit kerja, 742.000 unit e-channel, 10.000 ATM, dan 9.000 Cash Recycling Machine (CRM). Penetrasi layanan hingga ke pelosok negeri diperluas melalui lebih dari 1,19 juta AgenBRILink yang menjangkau 67.000 desa di seluruh Indonesia.
Secara kinerja, hingga kuartal I/2025, BRI Group mampu membukukan laba bersih sebesar Rp13,80 triliun. Total aset tumbuh 5,49% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp2.098,23 triliun, didorong oleh penyaluran kredit sebesar Rp1.373,66 triliun atau tumbuh 4,97% yoy. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat mencapai Rp1.421,60 triliun, dengan porsi dana murah (CASA) yang kuat di angka 65,77%.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.