Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jadi Tersangka Pengadaan Benih, Dirut Pertani Segera Dicopot

Bisnis.com, JAKARTA–Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta keputusan pemberhentian Direktur Utama PT Pertani (Persero) Eddy Budiono dipercepat.

Bisnis.com, JAKARTA–Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta keputusan pemberhentian Direktur Utama PT Pertani (Persero) Eddy Budiono dipercepat.

Hal itu disebabkan Eddy telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung dalam kasus pengadaan benih ketika dia menjabat sebagai Direktur Utama PT Sang Hyang Seri (Persero).

“Dari Boston, Amerika Serikat, Menteri BUMN meminta keputusan rapat pimpinan yang digelar 3 minggu lalu untuk memberhentikan Dirut Pertani bisa dipercepat pelaksanaannya. Percepatan pemberhentian itu karena yang bersangkutan dalam statusnya sebagai mantan Dirut SHS menjadi tersangka oleh kejaksaan agung kemarin,” ujar Dahlan dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (6/9/2013).

Pada tiga pekan lalu, rapat pimpinan Kementerian BUMN juga memutuskan untuk melakukan tindakan ekstrem bagi Sang Hyang Seri dan Pertani dengan cara menggabungkan dua perusahaan tersebut di bawah perusahaan negara yang dinilai lebih kuat, yakni PT Pupuk Indonesia Holding Company.

Dahlan sangat prihatin dengan masa lalu kedua perusahaan tersebut yang sangat rapuh dan menggantungkan bisnisnya pada proyek-proyek Kementerian Pertanian.

Dua perusahaan itu setahun terakhir dicoba dibenahi dengan cara yang normal, tetapi tidak berhasil secara cepat. Padahal, sebagai negara pertanian, BUMN harusnya memiliki bisnis pertanian, khususnya beras yang kuat.

“Sabtu besok [7/9/2013], pemberhentian Dirut Pertani harus sudah saya tanda tangani,” katanya.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung telah menetapkan empat tersangka baru dalam kasus korupsi pengadaan benih oleh Sang Hyang Seri periode 2008–2012.

Keempat tersangka, adalah mantan Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia 2008-2011 Rachmad, mantan Direktur Litbang 2008-2011 Nizwan Syafaat, mantan Dirut Eddy Budiono, dan mantan Direktur Produksi 2008-2011 Yohanes Maryadi Padyaatmaja.

Dahlan melakukan kunjungan ke Boston, Amerika Serikat, untuk mengunjungi Harvard Business School. Dia akan kembali ke Indonesia pada hari ini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdiyan
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper