Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI: Pengaduan Nasabah Melonjak dalam 3 Tahun Terakhir

Bank Indonesia mencatat pengaduan nasabah kepada industri perbankan meningkat signifikan selama 3 tahun terakhir. Hal itu menunjukkan ketidakpuasan nasabah terhadap pelayanan industri perbankan.

Bisnis.com, PALEMBANG - Bank Indonesia mencatat pengaduan nasabah kepada industri perbankan meningkat signifikan selama 3 tahun terakhir. Hal itu menunjukkan ketidakpuasan nasabah terhadap pelayanan industri perbankan.

Direktur Departemen Investigasi dan Perlindungan Konsumen Perbankan BI Prabowo mengatakan pengaduan dari nasabah ini juga menunjukkan bahwa pelayanan industri perbankan masih ada yang kurang baik.

"Kebanyakan pengaduan yang masuk berkaitan dengan penghimpunan dana , penyaluran dana, sistem pembayaran, dan alat pembayaran," katanya saat pertemuan contact person perbankan dan seminar perlindungan nasabah di Palembang, Rabu (30/10).

Berdasarkan data bank sentral, jumlah pengaduan mencapai 679.035 pada 2010. Jumlah meningkat jadi 853.892 pengaduan pada 2011 dan terus meningkat menjadi 884.454 pengaduan pada tahun lalu.

Dia menambahkan, penyaluran kredit masuk dalam posisi teratas pengaduan dari nasabah di mana tercatat total pengaduan dari 2006 - 2013 mencapai 1.039 kasus.
Selanjutnya, sistem pembayaran 922 kasus dan penghimpunan dana 285 kasus.

Menurut dia, kasus penyaluran kredit itu terkait dengan besaran suku bunga yang tidak sesuai dengan perjanjian antara nasabah dan perbankan.

"Rata-rata pengaduan yang masuk dapat diselesaikan oleh pihak perbankan,"katanya.

Prabowo mengemukakan bank sentral juga menangani mediasi perbankan untuk menyelesaikan kasus yang diadukan nasabah.

Dia mengatakan mediasi merupakan langkah penting dalam upaya peningkatan perlindungan konsumen perbankan.

"Mediasi ini diharapkan juga dapat menyelesaikan sengketa perdata jika kasusnya sudah di bawah ke ranah hukum," ujarnya. 

Menurut Prabowo, selain memberi manfaat kepada nasabah,mediasi juga dapat memberikan citra positif untuk bank karena kasus perdata dapat selesai lebih cepat dan menumbuhkan kembali kepercayaan nasabah terhadap perbankan tersebut.


Departemen Investigasi dan Mediasi Perbankan (DIMP) BI sendiri mencatat sudah terdapat 361 permohonan mediasi terhadap kasus sengketa bank dan nasabah sepanjang Januari -- September 2013. Jumlah permohonan ini terus meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.


"Peningkatan ini menjadi indikasi semakin tingginya kebutuhan dan kesadaran nasabah untuk mendapatkan penyelesaian sengketa bank secara patutu dan layak,"katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dinda Wulandari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper