Bisnis.com, JAKARTA – Segala bentuk investasi memiliki risiko, baik rendah maupun tinggi. Oleh karenanya, calon investor harus sangat cermat agar tidak terjebak dalam investasi bodong.
Ferry Chandra Gunawan, CEO Finex Consulting, mengatakan setiap investasi itu harus ada hitungannya, tidak
bisa sembarangan pukul rata. Selain itu, jelasnya, ada beberapa pendekatan yang biasanya dilakukan untuk menghitung kelayakan investasi itu sendiri.
“Namun sederhananya, apabila ada produk yang too good to be true, atau menjanjikan return super tinggi, sangat bijak bila menghitung ulang dan pertimbangkan kembali risikonya,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (27/2/2014).
Ferry juga mengisyaratkan untuk menempatkan dana dalam produk investasi yang berada dalam cakupan regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan bisa dimintai pertanggung jawaban.
Berikut ini proses perencanaan investasi yang dirangkum Ferry:
- Mendefinisikan Parameter Investasi diantaranya menghitung tolerasi risiko, jangka waktu investasi, hingga likuiditas.
- Menghitung ekspektasi return investor
- Memilih kendaraan investasi yang tepat, misalnya instrumen investasi fixed income seperti obligasi, atau yang lebih volatile seperti saham, atau bisa juga berbentuk reksadana, dan seterusnya.