Bisnis.com, JAKARTA--- BUMN pembiayaan sekunder, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), memperkirakan rencana penyuntikan modal Rp1 triliun dari negara melalui APBN dapat terealisasi pada akhir tahun ini.
Rahardjo Adisusanto, Presiden Direktur SMF, mengatakan rencana penyertaan modal itu sudah mendapat persetujuan dari Badan Anggaran DPR. “Mudah-mudahan akhir tahun ini sudah dapat,” kata Rahardjo kepada Bisnis.com di kantornya, pekan lalu.
Rahardjo menjelaskan modal perusahaan tersebut dipakai sebagai jembatan (bridging) dalam penyaluran pinjaman kepada penyalur kredit pemilikan rumah (KPR) seperti bank atau perusahaan pembiayaan.
Dalam praktiknya, secara sederhana, SMF menyalurkan pinjaman kepada KPR menggunakan dana yang berasal dari ekuitas tersebut. Namun, SMF kemudian melakukan penggantian (replace) dengan penerbitan obligasi. “Kita nyalurin dulu ke bank, baru menerbitkan obligasi,” katanya.
Sampai saat ini, perusahaan pembiayaan sekunder yang mulai beroperasi pada 2006 itu telah memiliki modal Rp2,78 triliun. Sekitar Rp2 triliun dari jumlah ekuitas itu merupakan modal disetor dari pemerintah.
Dengan modal itu, SMF mengklaim telah memanfaatkannya untuk penyaluran dana kepada penyalur KPR hingga enam kali lipat. Debitur KPR yang memperoleh manfaat jumlahnya mencapai 309.872 orang.
Sampai akhir tahun lalu, outstanding pinjaman yang disalurkan oleh SMF mencapai Rp8 triliun serta sekuritisasi Rp3,95 triliun. Dengan demikian, total aliran dana secara kumulatif yang dikelola oleh SMF mencapai Rp12,01 triliun.
Pada tahun ini, perseroan membidik penyaluran pinjaman baru Rp3 triliun atau tumbuh sekitar 16,73% dibandingkan dengan Rp2,57 triliun pada 2013. Jumlah penyalur KPR yang bekerjasama dengan KPR mencapai 13 entitas.
SMF Disuntik Rp1 Triliun dari APBN Akhir Tahun Ini
BUMN pembiayaan sekunder, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), memperkirakan rencana penyuntikan modal Rp1 triliun dari negara melalui APBN dapat terealisasi pada akhir tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Yodie Hardiyan
Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
55 menit yang lalu