Bisnis.com, JAKARTA – Majelis Ekonomi Muhammadiyah berminat mengembangkan uang elektronik (e-money) di kalangan komunitas organisasi masyarakat tersebut.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Muhammadiyah Bambang Sudibyo mengatakan pengembangan e-money sangat potensial dilakukan oleh ormas berbasis keagamaan tersebut.
Terlebih lagi, Muhammadiyah memiliki basis massa yang besar dan telah memiliki ratusan rumah sakit, perguruan tinggi hingga pendidikan tingkat dasar.
Muhammadiyah juga memiliki jaringan lembaga keuangan mikro dan sejumlah bank perkreditan rakyat (BPD), serta jaringan perusahaan ritel.
“Tinggak bagaimana eksplorasinya agar penggunaan e-money dapat diketahui oleh masyarakat umum,” katanya dalam siaran pers, Jumat (18/4/2014).
Bambang meyakini e-money akan dapat berkembang jika menemukan tempat yang cocok. Bagi masyarakat, e-money dapat membantu mengurangi risiko adanya uang palsu. Pengembangan uang elektronik juga seiring dengan program Bank Indonesia yang menggagas berkurangnya transaksi menggunakan uang atau less cash society.