Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Konstruksi Terkoreksi, BNI Enggan Patok Target Kredit Infrastuktur

PT Bank Negara Indonesia Tbk. enggan mematok target tinggi untuk penyaluran kredit infrastruktur pada semester II/2014. Perseroan menilai saat ini pada investor atau pun korporasi masih menunggu arah pembangunan ekonomi presiden baru.
Pekerjaan konstruksi proyek MRT (Mass Rapid Transport) terus berlangsung di Jalan Sudirman Jakarta, Senin (5/5). Kementerian Perhubungan menyebutkan tahun 2020 MRT (Mass Rapid Transport) sudah bisa dinikmati warga Jakarta. Pengerjaan fisik tahap satu Lebak Bulus-Bundaran HI diperkirakan selesai pada 2017. Sementara tahap II Bundaran HI-Kampung Bandan akan selesai pada tahun 2020. /bisnis.com
Pekerjaan konstruksi proyek MRT (Mass Rapid Transport) terus berlangsung di Jalan Sudirman Jakarta, Senin (5/5). Kementerian Perhubungan menyebutkan tahun 2020 MRT (Mass Rapid Transport) sudah bisa dinikmati warga Jakarta. Pengerjaan fisik tahap satu Lebak Bulus-Bundaran HI diperkirakan selesai pada 2017. Sementara tahap II Bundaran HI-Kampung Bandan akan selesai pada tahun 2020. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA---PT Bank Negara Indonesia Tbk. enggan mematok target tinggi untuk penyaluran kredit infrastruktur pada semester II/2014. Perseroan menilai saat ini pada investor atau pun korporasi masih menunggu arah pembangunan ekonomi presiden baru.

“Targetnya mau pasang tinggi tetapi lihat saja sekarang tidak banyak pembangunan, jadi mau pasang target tinggi bagaimana,” kata Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo di Jakarta, Selasa (19/8).

Gatot menuturkan penyaluran kredit infrastruktur pada semester I/2014 mencapai Rp40 triliun. Pembiayaan itu disalurkan kepada tiga sektor utama yakni listrik, jalan, dan telekomunikasi.

Pada semester I/2014, bank dengan kode saham BBNI tercatat menyalurkan kredit kedelapan sektor unggulan sebanyak Rp192,34 triliun meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp164,11 triliun.

Data BNI mencatat pertumbuhan sektor kredit konstruksi terkoreksi menjadi 7% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang bisa tumbuh hingga 8%. Kredit sektor telekomunikasi dan listrik tercatat stagnan, sementara kredit untuk food and beverage (FnB) meningkat. Kredit FnB tumbuh 7% dari posisi 4% pada semester I/2013.

Gatot mengatakan perlambatan penyaluran kredit infrastrutur tidak lepas dari progres program MP3EI yang dicanangkan pemerintah. BNI sebagai salah satu bank pemerintah saat ini memiliki komitmen untuk mendukung dari sisi pendanaan untuk pelbagai proyek infrasturktur pemerintah itu.

Gatot menuturkan pelbagai proyek MP3EI dapat berjalan jika pemerintah memperhatikan dua hal. Pertama, menempatkan proyek MP3EI bukan sebagai proyek milik pemerintah pusat tetapi proyek milik bersama dengan pemerintah daerah.

Kedua, memperjelas rencana tata ruang dan wilayah (RTRW) sehingga memberi kenyamanan bagi para investor yang hendak berinvestasi.

Gatot melanjutkan pada paruh kedua ini, perseroan masih akan menahan suku bunga kredit karena BNI sedikit terlambat menaikkan suku bunga kredit pada semester I/2014. Hal itu bertujuan menjaga kualitas net interest margin/NIM pada level 6%.

“Kami terlambat naik, sehingga lambat turun juga, yang penting NIM nanti pada kisaran 5,8% hingga 6%, syukur kalau bisa di atas 6%,” jelasnya.  

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Editor : News Editor
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper