Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bappenas Kaji Mekanisme Pinjaman Lembaga Donor Lewat Bank

Pemerintah tengah mengkaji mekanisme penyaluran pinjaman dari lembaga donor multilateral tidak lagi melalui APBN tetapi lewat perbankan.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Andrinof Chaniago. /Antara
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Andrinof Chaniago. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah tengah mengkaji mekanisme penyaluran pinjaman dari lembaga donor multilateral tidak lagi melalui APBN tetapi lewat perbankan.

‎Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Andrinof Chaniago menuturkan pemerintah tengah mengevaluasi proyek-proyek yang dibiayai dari pinjaman lembaga donor internasional.

"Itu yang tadi dievaluasi, ada proyek-proyek yang mandek tapi sedikit. Itu bisa dikontrol secara ketat dengan sistem yang lebih sederhana," ujar Andrinof di kantor Wakil Presiden, Kamis (13/11/2014).

Agar sistem pengelolaan pinjaman‎ dari lembaga donor lebih sederhana, pemerintah mengkaji skema pencairan dana tidak lagi melalui APBN, tetapi lewat perbankan.

"Dilihat kemungkinan dari lembaga donor disalurkan lewat bank," katanya.

Sebelumnya, Wapres Jusuf Kalla menuturkan ‎banyak lembaga donor internasional yang berniat melanjutkan pendanaan proyek di Indonesia. Beberapa yang sudah bertemu langsung dengan JK adalah Bank Dunia dan Islamic Development Bank (IDB).

"World Bank minta fasilitasi pendanaan pembangunan. Tapi lebih baik disalurkan melalui bank, seperti IFC [International Finance Corporation]‎ supaya lebih terkontrol, tidak lewat APBN yang rumit," kata Kalla dalam paparan Outlook Ekonomi 2015, Kamis (13/11/2014).

Andrinof menambahkan pemerintah juga akan meningkatkan koordinasi antarkementerian dan lembaga dalam pengelolaan, pencairan, hingga evaluasi proyek. Persetujuan proyek, imbuhnya, akan diproses melalui satu pintu di Bappenas, sedangkan Kementerian Keuangan mengurus aspek finansial.

"Bank Dunia itu misalnya, mau bangun pemipaan gas di perkotaan. Tapi itu baru contoh yang akan dijajaki,"‎ kata Andrinof.

Berdasarkan data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu, penarikan pinjaman program dan proyek dari organisasi nasional direncanakan sebanyak US$2.334,37 juta dalam APBN 2014. Lembaga donor terbesar adalah ‎Bank Dunia dengan nilai utang US$1.238,92 juta.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper