Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPJS KETENAGAKERJAAN: Kepesertaan Masih Jauh Dari Target

Penjaringan perusahaan dan tenaga kerja di Kota Bekasi untuk mengikuti program jaminan sosial ketenagakerjaan hingga akhir 2014 masih jauh target yang ditetapkan.

Bisnis.com, BEKASI—Penjaringan perusahaan dan tenaga kerja di Kota Bekasi untuk mengikuti program jaminan sosial ketenagakerjaan hingga akhir 2014 masih jauh target yang ditetapkan.

Oki Widya Gandha, Kepala Bidang Pemasaran Formal,  Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kota Bekasi, menuturkan belum terjadi penambahan yang signifikan pada keanggotaan perusahaan dan tenaga kerja pada program nasional tersebut.

Menurutnya, peningkatan keanggotaan tidak banyak dibandingkan pencapaian hingga kuartal III/2014.

"Memang ada penambahan tetapi masih kecil. Bergeser namun masih lambat, jadi masih jauh," jelasnya kepada Bisnis, Selasa (23/12).

Data BPJS Kota Bekasi menyebutkan hingga September 2014 sebanyak 290 perusahaan telah bergabung dalam program jaminan sosial. Dari jumlah tersebut terdata 62.000 tenaga kerja yang sudah bergabung.

Realisasi tersebut masih cukup jauh dari target yang dibebankan kepada BPJS Kota Bekasi hingga akhir 2014, yakni sebanyak 446 perusahaan dengan 130.593 tenaga kerja yang mendapat jaminan perlindungan dalam bekerja.

Dengan sisa waktu yang tersisa, Oki mengatakan hingga saat ini pihaknya tengah membidik sekitar 40 perusahaan untuk mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan.

Menurutnya, penjaringan perusahaan-perusahan berskala besar dan menengah tersebut akan meningkatkan jumlah keanggotaan tenaga kerja secara cukup signifikan.

Selain itu, dia berharap penambahan tersebut akan memberikan pengaruh bagi perusahaan lain yang berskala lebih kecil untuk segera bergabung dalam program pemerintah tersebut.

Apalagi, jelasnya, sanksi tegas akan dibebankan pada perusahaan yang tidak mendaftarkan badan usahanya hingga 1 Januari 2015.
 
"Pada Januari 2015 nanti tidak ada toleransi lagi, termasuk bagi mereka yang punya tenaga kerja asing," ujarnya.

Oki mengatakan masih banyak perusahaan yang belum mau bergabung karena menganggap belum memerlukan jaminan ketenagakerjaan.

Ada pula pihak yang yang beranggapan program tersebut sama saja dengan BPJS Kesehatan.

Padahal, sebutnya, perusahaan akan sulit melakukan pengurusan administratif di jajaran pemerintahan Kota Bekasi bila belum mendaftarkan tenagakerjanya di BPJS Ketenagakerjaan.

"Padahal kami sudah menyurati perusahaan yang potensial, tapi tidak menjawab," tegasnya.

Adapun, hingga September 2014 BPJS Kota Bekasi telah  membayar klaim jaminan sebesar Rp230,29 miliar kepada peserta yang terdaftar.

Pembayaran klaim terbesar untuk program jaminan hari tua (JHT) sebanyak 18.325 kasus dengan nominal  Rp197,93 miliar. Selanjutnya untuk program jaminan kematian sebanyak 290 kasus dengan santunan  Rp19,29 miliar.

Menyusul klaim terkecil untuk jaminan kecelakaan kerja sebanyak 2.508 kasus dengan nilai 13,07 miliar.

Dalam kurun waktu yang sama pembayaran iuran pada tiga program tersebut mencapai Rp462,3 miliar atau mencapai kisaran 59% dari target 2014.

Sementara itu, BPJS Ketenagakerjaan Kota Bekasi ditargetkan dapat menjaring 1.840 tenaga kerja di sektor informal pada 2014.

Dessy Sriningsih, Kepala Bidang Pemasaran Informal Khusus BPJS Ketenagakerjaan Kota Bekasi menuturkan hingga September 2014 tercatat 1.044 pekerja informal menjadi peserta jaminan sosial. Menurutnya, para peserta didominasi oleh pekerja dengan profesi guru honorer, pengemudi dan pekerja magang.

Dia menuturkan salah satu kendala bagi peningkatan kepesertaan bagi pekerja informal adalah tidak adanya program jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK) yang ditawarkan.

Kendati begitu, Dessy mengatakan saat ini pihaknya terus mensosialisasikan program jaminan sosial dengan menargetkan para pekerja magang, pengemudi dan guru honorer.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper