Bisnis.com, JAKARTA – Dana Pensiun BCA (Dapen BCA) membayarkan manfaat pensiun yang jumlahnya lebih besar dibanding iuran peserta aktif sepanjang semester I/2025. Meski defisit, aset Dapen BCA tetap solid seiring dengan pertumbuhan investasi yang dicatatkan perusahaan.
Direktur Utama Dapen BCA Budi Sutrisno merinci dalam enam bulan pertama 2025 Dapen BCA mencatatkan iuran peserta aktif sebesar Rp260,37 miliar dan telah membayarkan manfaat pensiun sebesar Rp402,37 miliar.
"Pada fase saat ini di perusahaan memang sedang terjadi banyaknya klaim jatuh tempo karena banyaknya karyawan memasuki usia pensiun, sehingga secara angka terjadi defisit dibandingkan iuran yang diterima," kata Budi kepada Bisnis, Kamis (10/7/2025).
Budi menjelaskan pembayaran manfaat dalam dana pensiun akan tergantung pada profil peserta dari masing-masing pendiri dana pensiun. Yang terpenting, apabila terjadi defisit iuran peserta dibanding manfaat yang dibayar dapat ditutup dari hasil investasi yang didapatkan dana pensiun sehingga tidak mempengaruhi total aset investasi.
"Per Juni 2025, total investasi dana pensiun BCA tercatat sebesar Rp5,96 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 2,58% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," tegasnya.
Adapun jika merujuk kondisi industri dana pensiun per Mei 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan pada periode ini nilai iuran peserta aktif mencatatkan pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan manfaat yang dibayarkan dana pensiun. Kondisi ini mendorong pertumbuhan total investasi dana pensiun sukarela yang tumbuh 5,36% YoY menjadi Rp378,67 triliun.
Baca Juga
Menurut Budi, faktor utama yang menyebabkan iuran aktif lebih tinggi dibanding pembayaran manfaat adalah karena komposisi peserta saat ini masih didominasi oleh peserta aktif yang berada dalam fase akumulasi di sebagian besar dana pensiun.
"Artinya, banyak peserta belum memasuki usia pensiun, sehingga nilai iuran yang masuk setiap bulan masih lebih besar dibanding jumlah manfaat pensiun yang dibayarkan," ujarnya.
Kondisi tersebut menurutnya mencerminkan fase pertumbuhan aset yang sehat bagi industri dana pensiun, di mana dana kelolaan terus bertambah seiring bertambahnya iuran.
Sedangkan dari perspektif perlindungan jangka panjang, posisi ini menurutnya menguntungkan karena memperkuat kapasitas dana pensiun untuk memenuhi kewajiban pembayaran manfaat di masa mendatang.
"Namun demikian, perusahaan tetap perlu menjaga keseimbangan antara pengelolaan aset dan proyeksi liabilitas agar keberlanjutan program pensiun tetap terjamin," pungkasnya.