Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Syariah Mandiri menargetkan aset yang dimilikinya dapat mencapai senilai Rp100 triliun pada 2017.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Syariah Mandiri (BSM) Agus Dwi Handaya optimistis aset perseroran dapat mencapai Rp100 triliun dalam kurun waktu 2--3 tahun.
Berdasarkan data Bank Indonesia, aset yang dimiliki perusahaan per Desember 2014 mencapai Rp66,94 triliun.
"Dalam 2-3 tahun aset kami akan bertambah Rp100 triliun. ROE [return of equity] nya bisa tumbuh 18%-20%," ujarnya saat mengunjungi kantor Bisnis Indonesia, Senin (23/2/2015).
Pada 2017, BSM juga akan mengubah skema penyaluran kredit menjadi 76% untuk sektor ritel dan 25% sektor korporasi. Saat ini, porsi penyaluran kredit perseroan 44% korporasi dan 56% untuk sektor ritel.
"Nanti bisnis mixnya akan berubah. Kami akan lebih ke ritel karena sektor korporasinya butuh respon yang kuat. Sektor korporasi, kami membutuhkan kerja sama Mandiri," katanya.
Nantinya, skema penyaluran kredit di sektor korporasi akan bekerja sama dengan sang induknya, yakni PT Bank Mandiri Tbk untuk pembiayaan proyek.
"Misalnya untuk pembiayaan power plant dan perkebunan butuh Mandiri. Kalau mereka minta Rp1 triliun, nanti misalnya Rp200 miliarnya pakai dari BSM ini. Sebenarnya produk di Mandiri dan BSM ini sebetulnya sama," tutur Handaya.