Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPLK Jiwasraya Bidik Dana Kelolaan Tumbuh 60%

Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Jiwasraya membidik pertumbuhan dana kelolaan hingga 60% menjadi Rp1,4 triliun pada tahun ini.
DPLK Jiwasraya menargetkan dana kelolaan naik 60%/ilustrasi
DPLK Jiwasraya menargetkan dana kelolaan naik 60%/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA— Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Jiwasraya membidik pertumbuhan dana kelolaan hingga 60% menjadi Rp1,4 triliun pada tahun ini.

Perusahaan yang berafiliasi dengan PT Asuransi Jiwasraya ini optimistis mampu meraih target tersebut karena per kuartal I/2015, dana kelolaan (asset under management) DPLK Jiwasraya telah mencapai Rp1,17 triliun.

Guna mewujudkan ambisi tersebut, Lusiana, Ketua DPLK Jiwasraya, mengungkapkan pihaknya bakal menggenjot kontribusi ritel dan produk Program Pensiun untuk Kompensasi Pesangon (PPUKP).

“Masing-masing akan dinaikkan kontribusinya menjadi 25% dan 60%. Pada saat ini, komposisi Program Pensiun Iuran Pasti [PPIP] masih mendominasi, sedangkan ritel masih jauh di bawah korporasi yakni 15%,” ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (22/4).

Khusus untuk produk ritel, Lusiana menargetkan pihaknya bakal merilisnya pada kuartal II/2015. Untuk saat ini, DPLK Jiwasraya masih fokus untuk meningkatkan infrastruktur, model bisnis, dan strateginya.

Tidak hanya itu, strategi DPLK Jiwasraya untuk memacu produk ritel dan PPUKP adalah langkah antisipasi penurunan kepesertaan korporasi. Seperti diketahui, per Juli 2015, Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan resmi beroperasi penuh dengan menambah programnya yaitu dana pensiun.

Meski payung hukum iuran dana pensiun belum selesai, BPJS Ketenagakerjaan memastikan iuran dana pensiun sebesar 8% dengan rincian 5% untuk pemberi kerja, dan 3% dibayar oleh pekerja.

“Ya itu adalah salah satu cara kami untuk mengantisipasi penurunan kepesertaan di korporasi. Tapi, penurunan itu baru terasa di tahun kedua dan ketiga. Tahun ini, belum ada penurunan,” katanya.

Menurutnya, pihaknya tengah menunggu masuknya kepesertaan beberapa perusahaan di program PPUKP. Kendati demikian, dirinya menjelaskan proses kepesertaan di PPUKP membutuhkan waku cukup lama karena prosedurnya yang harus dilalui cukup banyak.

DPLK Jiwasraya sendiri baru menyasar kepesertaan di program PPUKP pada tahun ini karena peraturan terkait PPUKP masih tergolong baru.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper