Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Syariah Mandiri (BSM) mencatatkan laju pembiayaan yang stagnan sepanjang kuartal I/2015, dan lebih berkonsentrasi memperbaiki kualitas aset.
Direktur Utama BSM Agus Sudiarto mengakui adanya pembiayaan yang cukup stagnan, serta lebih berkonsetrasi untuk menjaga kualitas aset yang sempat mengalami pemburukan pada tahun silam. Sehingga perseroan akan cenderung lebih berhati-hati dalam menyalurkan pembiayaan guna mengurangi pemburukan kualitas aset.
"Kami enggak mau masuk ke sektor-sektor yang malah membuat jadi bermasalah," ungkapnya pada Bisnis, Rabu (6/5/2015).
Hingga Maret 2015, total pembiayaan BSM mencapai Rp48,8 triliun, atau tergerus 2% dari posisi Rp49,8 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Agus mengungkapkan posisi rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing (NPF) pada Maret 2015, cenderung sama dengan Desember 2014. Adapun NPF pada akhir tahun silam mencapai 6,84% gross dan net berada di posisi 4,29%.
Dia mengharapkan agar kondisi pembaikan terus berlanjut hingga tahun ini, meski kondisi ekonomi mengalami perlambatan. Di sisi lain, dari total pembiayaan senilai Rp48,8 triliun, maka sekitar 7% merupakan denominasi mata uang asing.
Pembiayaan Bank Syariah Mandiri Stagnan
PT Bank Syariah Mandiri (BSM) mencatatkan laju pembiayaan yang stagnan sepanjang kuartal I/2015, dan lebih berkonsentrasi memperbaiki kualitas aset.nn

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Novita Sari Simamora
Editor : Martin Sihombing
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
