Bisnis.com, JAKARTA—Kendati tren penurunan suku bunga dana membuat net interest margin perbankan kian membaik, tapi laba industri ini masih berpotensi untuk kian tergerus akibat kenaikan beban operasional yang disumbang meningkatnya biaya untuk program berhadiah.
Financial Services Partner PricewaterhouseCoopers Indonesia (PwC) Jusuf Wibisana mengatakan pembatasan suku bunga dana oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memang mengurangi perang bunga di industri perbankan.
Namun, kini bankir mulai berfokus mengalihkan dana dari deposito ke tabungan dengan mengandalkan program berhadiah. Jusuf menjelaskan jika program berhadiah tersebut masuk dalam komponen beban operasional, maka ada kemungkinan pertumbuhan laba bank tetap melambat pada tahun ini, terutama di tengah kondisi masih belum terakselerasinya pertumbuhan kredit.
“Program berhadiah kadang bisa menjadikan mahal. Laba mungkin tidak setinggi yang seharusnya. Tapi bankir nampaknya lebih senang dengan capping karena tidak bersaing jor-joran,” jelas Jusuf kepada Bisnis.com, Selasa (19/5/2015).
Kendati demikian, Jusuf meyakini jika bankir mengandalkan program berhadiah, bakal berdampak lebih besar bagi peningkatan dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun dibanding menaikan suku bunga dana.