Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bunga Deposito Terus Melandai

Sejumlah bank melanjutkan tren pemangkasan bunga deposito guna mengurangi beban bunga. Kondisi likuiditas yang longgar dan ekspansi kredit yang melambat menjadi faktor pendorong bagi perbankan untuk menurunkan bunga deposito.
Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. /Bisnis.com
Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah bank melanjutkan tren pemangkasan bunga deposito guna mengurangi beban bunga. Kondisi likuiditas yang longgar dan ekspansi kredit yang melambat menjadi faktor pendorong bagi perbankan untuk menurunkan bunga deposito.

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, mengatakan bank terus menurunkan bunga deposito sebesar 25 basis poin (bps) setiap bulan untuk mengurangi dana deposito. Ini dilakukan BCA sejak awal tahun.

"Kami turunkan setiap bulan sampai dananya kira-kira stabil. Kami perlu turunkan bunga deposito karena bunga kredit sudah kami turunkan jadi perlu diseimbangkan," jelasnya seperti dikutip dari harian Bisnis Indonesia, Selasa (26/5/2015).

Jahja menekankan, bunga deposito akan terus diturunkan selama dana deposito tetap mengalami kenaikan.

Per Maret 2015, dana deposito di BCA naik 21,5% menjadi Rp110,30 triliun sehingga mendorong peningkatan beban bunga sebesar 16%, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan bunga sebesar 12,5%.

Berdasarkan presentasi keuangan BCA, tingakt bunga deposito untuk nominal di atas Rp2 miliar turun menjadi 7% per April 2015 dari posisi per Januari 2015 sebesar 9,25%. Adapun, bunga deposito di bawah Rp2 miliar turun menjadi 6,5% dari posisi Oktober 2015 sebesar 7,5%.

PT Bank DKI juga telah menurunkan bunga deposito menjadi di bawah 8%. Eko Budiwiyono, Direktur Utama Bank DKI, mengatakan penurunan bunga deposito terutama dilakukan untuk deposito dengan nominal yang besar. "[Bunga deposito] Bank-bank besar juga sudah di bawah 8%," ujarnya.

Per Maret 2015, jumlah deposito Bank DKI mencapai Rp14,97 triliun atau 53,17% dari total DPK. Komposisi deposito yang lebih tinggi dibandingkan dengan dana murah juga turut mengerek beban bunga sebesar 37,21 menjadi Rp394,14 miliar.

Secara industri, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat , suku bunga acuan pasar yang menjadi benchmark LPS atau disebut suku bunga pasar (SBP), mengalami penurunan sebesar 8 basis poin menjadi 7,23% bila dibandingkan dengan posisi Maret 2015.

Selain itu, SBP untuk suku bunga maksimum juga mengalami penurunan sebesar 10 basis poin menjadi 8,71%. []

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper