Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Syariah Mandiri menargetkan komposisi tabungan mencapai 50% dari total dana pihak ketiga (DPK) hingga akhir tahun ini.
Direktur Keuangan dan Strategi PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Agus Dwi Handaya mengatakan pada bulan ini perseroan mengembangkan produk simpanan pelajar (Simpel iB) yang ditujukan untuk segmen pelajar, sejalan dengan program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan porsi tabungan perbankan syariah nasional. Dalam mengembangkan tabungan Simpel iB, BSM mengandeng beberapa lembaga kursus dan juga beberapa sekolah.
BSM juga aktif dalam mengembangkan produk Tabunganku dan juga menawarkan jasa pemasaran asuransi mikro syariah dan gadai emas syariah, sekaligus memasarkan pembiayaan mikro.
Selain itu, BSM juga memasarkan produk tabungan melalui program bundling dan bersinergi dengan sang induk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk serta dengan anak usaha Bank Mandiri lainnya, yakni AXA Mandiri dengan memasarkan e-money, electronic data capture(EDC), serta produk bancassurance.
"Dengan upaya tersebut kami targetkan komposisi low cost fund akhir tahun sekitar 50% dari komposisi DPK," ucapnya kepada Bisnis.com, Minggu (28/6/2015).
Hingga kuartal I/2015 dana pihak ketiga (DPK) BSM tercatat terdiri dari tabungan wadiah senilai Rp1,62 triliun, giro wadiah senilai Rp6,42 triliun, tabungan mudharabah senilai Rp19,83 triliun, deposito mudharabah senilai Rp31,31 triliun.
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang diluncurkan OJK, per April 2015 nominal tabungan Mudharabah mencapai Rp61,52 triliun atau meningkat 10,27% dari Rp55,79 triliun secara tahunan dan giro wadiah mencapai Rp20,65 triliun atau meningkat 47,81% dari April 2014 senilai Rp13,97 triliun. Adapun deposito mudharabah tercatat senilai Rp131,77 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 13,86% secara tahunan dari Rp115,72 triliun.